SOLOPOS.COM - Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati melihat-lihat kondisi Pasar Janglot, Tangen, Sragen, yang akan dibangun pada 2023 mendatang, Selasa (5/20/2021). (Solopos.com/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Para pedagang Pasar Janglot, Tangen, Sragen, pada Selasa (5/10/2021) mengadu ke Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati supaya ratusan pedagang pasar pagi ditata. Para pedagang pasar pagi itu memadati areal luar Pasar Janglot hingga terminal angkutan umum di utara Pasar Janglot.

Para pedagang Pasar Janglot meminta Bupati supaya fungsi terminal dikembalikan sebagai terminal bukan tempat berjualan.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Seorang pedagang Pasar Janglot, Tangen, Sragen yang berinisial J, menyampaikan pedagang pasar pagi berjualan sejak pukul 04.00 WIB. Jumlahnya mencapai ratusan orang. Bahkan, menurut dia, jumlahnya bisa jadi lebih banyak ketimbang pedagang resmi yang berjualan di dalam pasar.

Baca Juga: Sragen Kini PPKM Level 2, Ini Kelonggaran yang Dulu Tak Boleh Dilakukan

“Para pedagang itu menempati luar pasar di depan kios sepanjang jalan sisi barat pasar sampai ke terminal angkutan umum. Di terminal itu mau parkir motor saja tidak boleh. Padahal fungsinya terminal. Katanya perjanjiannya hanya buka sampai pukul 06.00 WIB, tetapi buktinya buka melebihi jam tersebut. Biar sama-sama adil lebih baik terminal itu dikembalikan fungsinya,” ujar J saat berbincang dengan Solopos.com, Selasa siang.

Seorang pedagang Pasar Janglot lainnya yang berinisial T, mengusulkan supaya sama-sama adil lebih baik pedagang pasar pagi itu ditarik masuk ke dalam pasar semua. Kalau semua pedagang masuk, kata dia, maka penataan pasar lebih rapi dan tidak ada parkir sembarangan.

Dia mengatakan para pedagang di pasar pagi telah memiliki peguyuban, bahkan ditarik iuran. “Kalau pedagang di dalam pasar belum punya paguyuban. Sekarang bau mau membentuk paguyuban,” katanya.

Baca Juga: Bupati Yuni Janji Buatkan Los Darurat Pedagang Pasar Janglot Tahun Ini

Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati, menampung semua keluhan pedagang tersebut. Yuni, sapaan akrab Bupati, berencana mempertemukan Dinas Perhubungan (Dishub) dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sragen untuk penataan pedagang pasar pagi yang menempati terminal. Dia mengatakan dalam pembicaraan nanti, kata dia, tentunya harus melibatkan Satpol PP sebagai aparat penegak perda.

“Dari informasi pedagang, katanya ada penarikan dana atau retribusi atau apa yang nilainya lebih besar daripada nilai retribusi di dalam pasar. Nah, dana itu masuk PAD [pendapatan asli daerah] atau tidak. Kami akan mencoba meluruskan. Inilah gunanya turun ke bawah [blusukan] untuk mendengar sendiri aspirasi pedagang,” ujarnya.

Kepala Disperindag Sragen, Tedi Rosanto, tak berani mengambil keputusan terkait pedagang di terminal. Ini karena pengelolaan terminal bukan wewenang Disperindag tetapi wewenang Dishub.

Baca Juga: Pedagang Harap Sabar, Pasar Tangen Sragen Baru akan Dibangun Tahun 2023

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya