SOLOPOS.COM - Bupati Wonogiri, Joko Sutopo, saat berbincang dengan wartawan di area Sekretariat Daerah (Setda) Wonogiri, Kamis (1/7/2021). (Solopos.com/M. Aris Munandar)

Solopos.com, WONOGIRI — Hingga kini belum ada kepastian mengenai pembelajaran tatap muka (PTM) di Kabupaten Wonogiri bagi pelajar. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wonogiri masih menunggu petunjuk lebih lanjut dari pemerintah pusat.

Bupati Wonogiri, Joko Sutopo, kepada Solopos.com, belum lama ini, mengatakan pada masa perpanjangan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) ini pembelajaran masih 100 persen dalam jaringan (daring).

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Baca Juga: PKL Boleh Gelar Lapak Lagi, Ekonomi di Solo Baru Sukoharjo Mulai Menggeliat

Ekspedisi Mudik 2024

Kebijakan ini juga masih menjadi salah satu poin yang dituangkan dalam surat Instruksi Bupati setiap ada perpanjangan PPKM. Dia belum mengetahui secara pasti kapan PTM dapat digelar. Kondisi ini yang melatarbelakangi Pemkab Wonogiri hingga kini belum memprioritaskan vaksinasi bagi kelompok usia 12-17 tahun.

“Sampai sekarang kebijakannya masih pembelajaran jarak jauh secara penuh,” ucap Bupati saat dihubungi.

Informasi yang dihimpun Solopos.com sebelum penerapan PPKM Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Wonogiri menggelar uji coba PTM di tingkat SD dan SMP dalam tiga tahap, mulai awal April lalu. Ada puluhan sekolah yang ditunjuk.

Uji coba tersebut diklaim berjalan lancar, meski ada sekolah yang ditunjuk batal melaksanakannya lantaran ada salah satu guru terkonfirmasi positif Covid-19. Awalnya PTM dilaksanakan di lima SD dan lima SMP. Pada tahap selanjutnya penerapan PTM diperluas, sehingga sekolah yang melaksanakannya semakin banyak.

Terkait kelompok remaja belum menjadi prioritas vaksinasi, Bupati mengungkap alasannya lebih jauh. Selain karena hingga kini PTM belum jelas, remaja belum menjadi sasaran prioritas vaksinasi karena ketersediaan vaksin terbatas. Kondisi tersebut membuat Pemkab menentukan skala prioritas. Tenaga kesehatan (nakes) dan orang lanjut usia (lansia) menjadi prioritas utama.

Baca Juga: Cinta Laura Putuskan Tak Punya Anak, Ini Alasannya

Mereka dinilai kelompok rentan. Nakes sering berkontak dengan pasien maupun masyarakat umum. Pada sisi lain, berdasar data, kasus kematian akibat Covid-19 paling banyak terjadi pada orang lansia. Penyebabnya, mereka memiliki penyakit penyerta. Sementara, remaja dinilai memiliki imunitas atau sistem kekebalan tubuh yang lebih baik.

“Kalau vaksin yang kami peroleh banyak dan bisa mengaver seluruh kelompok, tentu kelompok usia 12-17 tahun langsung divaksin. Faktanya vaksin yang kami terima terbatas, mau enggak mau ada skala prioritas,” ulas Bupati pada kesempatan sebelumnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya