SOLOPOS.COM - Kasat Narkoba Polres Sragen, AKP Rini Pangestuti (tengah) menyampaikan keterangan pers terkait kasus transaksi narkoba di Mapolres Sragen, Kamis (27/1/2022). (Solopos.com/Wahyu Prakoso)

Solopos.com, SRAGEN — Jumlah kasus narkoba yang ditangani Polres Sragen pada 2021 mengalami sedikit penurunan dibanding 2020. Pada 2021 ada 47 kasus narkoba, sementara 2020 ada 50 kasus.

Sementara itu, kasus narkoba terbanyak terjadi Kecamatan Tanon. Karena itu, salah satu desa di Kecamatan Tanon, yakni Desa Tanon, mencanangkan diri menjadi Desa Bersih Narkoba (Bersinar).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Yang paling banyak di Kecamatan Tanon berupa obat-obatan. Kalau sabu banyak di Sidoharjo, Masaran, kemudian Sambungmacan,” kata Kapolres Sragen, AKBP Yuswanto Ardi, melalui Kasat Narkoba AKP Rini Pangestuti, kepada wartawan, Kamis (27/1/2022).

Baca Juga: Kasus Narkoba, Polres Sragen Tangkap 2 Warga Karangmalang dan Sidoharjo

Menurut dia, dari kasus yang pernah ditangani, lokasi transaksi narkoba paling banyak berada di jalan Solo-Purwodadi di wilayah Sragen. Keterbatasan personel membuat polisi kadangkala terlambat saat melakukan penindakan.

Rini mengatakan meskipun ada penurunan kasus, sosialisasi tetap dilakukan dengan cara kolaborasi dengan Satuan Pembinaan Masyarakat Polres Sragen. Selain itu, pihaknya juga mendorong terbentuknya Desa Bersinar. Untuk saat ini baru ada satu Desa Bersinar di Sragen, yakni Tanon.

“Itu gerakan dari masyarakat sendiri yang melaksanakan itu dan kami hanya mendorong karena anggaran kami enggak ada,” jelasnya.

Baca Juga: Jalur Solo-Purwodadi di Sragen Waspada Zona Merah Peredaran Narkoba

Leih jauh Rini menjelaskan pihaknya dan Badan Narkotika Nasional (BNN) provinsi atau Kabupaten siap diundang untuk melakukan sosialisasi bahaya narkoba di tingkat RT sekalipun. Ia berharap di masih-masing desa ada satgas antinarkoba.

“Kami membuat ikrar anti narkoba dari pemuda pemudi yang semangat membersihkan daerahnya dari narkoba. Ibaratnya narkoba itu seperti balon. Kami pencet sebelah sini melembung sebelah sana. Insya Allah kalau ditekan bersama di Sragen ini tidak ada lagi, bisa pindah ke daerah lain. Kalau untuk bersih dan klir memang berat,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya