SOLOPOS.COM - Pohon Pelangi di Bondowoso, Jawa Timur (Antara)

Solopos.com, SOLO — Batang hayu pohon biasanya berwarna cokelat atau cokelat kehitaman. Apa jadinya bila batang kayu pohon berwarna-warni seperti pelangi? Pohon pelangi memang nyata bahkan merupakan tanaman endemik di beberapa daerah di Indonesia.

Batang pohon pelangi memiliki warna yang beragam. Ada merah, biru, hijau, kuning, cokelat, dan aneka warna lainnya, mulai dari akar hingga pucuk tertingginya. Nama ilmiahnya adalah Eucalyptus deglupta yang berarti kayu putih yang mengelupas. Pohon ini lebih dikenal dengan nama pohon pelangi atau rainbow eucalyptus.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pohon ini tumbuh besar dan tinggi menjulang. Tanaman ini merupakan endemik di Papua Nugini, Papua, Pulau Seram, Maluku, dan Sulawesi.  Selain itu, pohon ini juga ada di Jawa yaitu di Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, tepatnya di Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Sumberwringin.

Tak Mau Pakai Masker & Batuk ke Penumpang, Wanita Ini Diusir dari Pesawat

Sebagaimana dikutip dari indonesia.go.id, beberapa waktu lalu, Hutan Sumberwringin adalah hutan buatan yang dibangun pada tahun 1937 dan memiliki iklim tipe B dengan curah hujan sebesar 2.400 milimeter per tahun.

Tak hanya pohon pelangi saja yang ditanam di hutan ini. Setidaknya ada 3.879 pohon dari 59 jenis telah ditanam di hutan ini. Eucalyptus deglupta termasuk pohon tertua yang ditanam di hutan ini bersama pinus dari Sumatra dan Australia bersamaan dengan dibangunnya hutan Sumberwringin, 83 tahun silam.

Pohon pelangi menjadi daya tarik utama di Hutan Sumberwringin karena selain memiliki gradasi warna menakjubkan, juga menjadi salah satu pohon yang paling sering dicari wisatawan.

Jangan Risau Saat Temukan Benjolan Pada Payudara

Pohonnya memiliki tinggi rata-rata 70 meter serta rata-rata berdiameter 2,5 meter. Pengunjung banyak menjadikan pohon ini sebagai latar foto karena keindahannya. Bahkan pohon pelangi Eucalyptus disebut-sebut sebagai salah satu pohon terindah dan menakjubkan di dunia.

Pohon pelangi tergolong cepat tumbuh, rata-rata 2-3 meter tiap tahunnya dengan batang yang tumbuh nyaris sangat tegak. Permukaan kulit kayunya licin dengan daun berbau harum khas kayu putih ketika diremas.

Tanaman ini dapat ditemui di hutan hujan dataran rendah dan hutan pegunungan rendah di ketinggian hingga 1.200 meter di atas permukaan laut dengan suhu berkisar 13-25 derajat Celcius.

Getah Pohon

Pohon Pelangi di Bondowoso
Pohon Pelangi di Bondowoso, Jawa Timur (Antara)

Menurut pakar kehutanan Amir Wardhana, warna-warni pada pohon pelangi muncul akibat getah yang keluar dari dalam pohonnya mengenai kulit pohon di bagian lain sehingga membentuk gradasi warna.

Pada tetesan getah pertama, warna yang akan muncul adalah warna biru. Kemudian perlahan warna tetesan getah tersebut berubah menjadi jingga, ungu, dan merah marun. Proses ini terjadi secara bergiliran (tidak bersamaan) dan teratur, maka pohon ini kemudian menampilkan koleksi dari semua warnanya sekaligus.

Proses keluarnya getah didahului oleh terkelupasnya kulit batang yang terjadi tidak bersamaan. Oleh karena itu, pola warna yang terjadi setiap waktu pada setiap pohon tidak akan serupa.

Nggak Melulu Mistis, Ini Lho Cara Melipatgandakan Uang yang Benar

Kulit kayu dan batang pohon pelangi sering dijadikan sebagai bahan baku dalam industri bubur kertas (pulp). Batang kayunya dapat dijadikan sebagai bahan baku konstruksi bangunan.

World Conservation Monitoring Centre dalam laporannya pada 1992 menyebutkan bahwa Eucalyptus deglupta berada dalam status endangered atau terancam punah.

Peneliti dari Pusat Penelitian Konservasi Tumbuhan dan Kebun Raya Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Siti Roosita Ariati mengatakan, pohon pelangi terancam punah di habitatnya karena penebangan liar, serta pembukaan lahan untuk agrikultur. Konservasi diperlukan untuk tetap mempertahankan keberadaan pohon pelangi yang indah ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya