SOLOPOS.COM - Bus jurusan Solo-Jogja menunggu penumpang di pintu barat Terminal Tirtonadi, Solo, Senin (30/5/2022). (Solopos/Nicolous Irawan)

Solopos.com, SOLO — Bus trayek Solo-Jogja yang dulu menjadi andalan kini harus berjuang di tengah impitan dan persaingan ketat dengan KRL Solo-Jogja dan bus Suroboyonan (trayek Yogyakarta-Solo-Surabaya).

Dari pengamatan Solopos.com pada Senin (30/5/2022) di Terminal Tirtonadi Solo setidaknya ada lima bus Solo-Jogja yang terparkir. Bus tersebut sedang beristirahat selama satu jam sebelum mulai beroperasi lagi.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Salah satu sopir bus Solo-Jogja, Ali, menyebut jumlah penumpangnya masih fluktuatif dan cenderung sepi. Hal ini juga tidak lepas dari faktor ekonomi yang belum pulih akibat pandemi Covid-19.

Ekspedisi Mudik 2024

Belum lagi adanya persaingan dengan armada dengan trayek yang sama. “Kalau jumlah penumpang sepi sejak sebelum Lebaran. Tadi cuma angkut 20 penumpang. Mungkin karena ekonomi juga yang masih belum baik. Selain itu persaingan trayek juga pengaruh,” ujar pria yang sudah lima tahun menjadi sopir bus Solo-Jogja.

Lebih lanjut, Ali menyebut dari sisi tarif bus trayek Solo-Jogja sebenarnya cukup terjangkau, yakni Rp20.000 per penumpang, Namun, persaingan dengan bus-bus dari jalur Surabaya-Yogyakarta cukup mengimpit mereka.

Baca Juga: Wah, Kartu Multi Trip KRL Solo-Jogja bakal Diintegrasikan dengan Bus

“Kalau tarif tetap tidak ada yang berbeda, Rp20.000 per penumpang. Tapi harus bersaing juga dengan yang dari Surabaya, karena mereka rata-rata pakai AC, kami mayoritas ekonomi,” tambahnya.

Sulit Bersaing

Tidak berbeda dengan Ali, Suryadi, salah satu sopir bus Solo-Jogja yang ditemui Solopos.com di Terminal Tirtonadi Solo, Senin, juga mengeluhkan persaingan dengan bus dari Surabaya. Selain itu ia tidak menutup mata dengan adanya Kereta Rel Listrik (KRL) Solo-Jogja yang juga menyulitkannya.

“Ya untuk kondisi sepi saat ini, bus mayoritas juga bukan bus besar seperti yang dari jalur Surabaya, meskipun secara harga kami memang lebih murah. Apalagi ada KRL Solo-Jogja, itu juga agak sulit. Realistisnya bus kami ini rata-rata bus lama, jadi sulit untuk bersaing,” ujar pria yang sudah menjadi sopir selama 15 tahun ini.

Baca Juga: Tarif KRL Diwacanakan Naik, Bagaimana dengan KRL Solo-Jogja?

Meski demikian, bus trayek Solo-Jogja ini tetap memiliki peminat, salah satunya adalah Rini, ia menyebut, trayek Solo-Jogja ini memudahkan dirinya karena ia bisa turun di depan rumahnya.

“Saya lebih milih naik yang Solo-Yogyakarta, soalnya ngetemnya tidak lama. Selain itu juga bisa turun persis di depan rumah,” ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya