SOLOPOS.COM - Ilustrasi Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). (Dok/JIBI/Bisnis)

Solopos.com, JAKARTA – Emiten rokok PT Gudang Garam Tbk. (GGRM) sepakat membagikan dividen tahun buku 2021 sebesar Rp4,32 triliun, menjadi dividen yang terendah sejak 2015.

Melansir Bisnis.com, berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Kamis (30/6/2022) kemarin, Gudang Garam memutuskan pembagian dividen tahun buku 2021 senilai Rp2.250 per saham atau senilai total Rp4.329.198.000.000.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dividen tahun buku 2021 ini cenderung lebih kecil dari dividen GGRM dalam enam tahun terakhir yang selalu konsisten di level Rp2.600 per saham atau senilai total Rp5 triliun.

Data perseroan menunjukan selama periode 2015-2021, GGRM pernah sekali memutuskan untuk tidak membagikan dividen tahun buku 2019.

Sementara itu, saham emiten rokok PT Gudang Garam Tbk. (GGRM) terpantau menanjak pada perdagangan, Kamis (30/6/2022) kemarin.

Baca Juga: Jual Beli Saham Termasuk Judi atau Tidak Ya? Ini Penjelasannya

Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), saham emiten rokok yang menyelenggarakan rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) tersebut terkerek 1,86 persen atau setara 575 poin ke posisi 31.425 pukul 10.30 WIB.

Emiten dengan kapitalisasi pasar Rp60,61 triliun tersebut mencatatkan transaksi 1,43 juta saham dengan nilai mencapai Rp44,79 miliar.

Sementara itu, pembagian dividen GGRM menjadi salah satu agenda RUPST yang dinantikan oleh investor. Sebagai informasi, setiap tahunnya GGRM konsisten menebar dividen jumbo kepada para pemegang saham.

Tahun lalu, perseroan membagikan dividen senilai Rp5 triliun atau setara Rp2.600 per saham. Hal ini ditopang oleh kinerja perseroan yang dapat mempertahankan kinerja cukup baik.

Baca Juga: Meski Cukai Naik, Laba Gudang Garam (GGRM) Rp5,6 Triliun

Pada 2021 GGRM mencatatkan pendapatan yang bertumbuh 9,08 persen secara tahunan, dari Rp114,47 triliun pada 2020 menjadi Rp124,88 triliun.

Meski begitu, laba usaha GGRM menurun, dari Rp10,04 triliun menjadi Rp7,36 triliun. Otomatis, laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk pun merosot 23,83 persen, dari Rp7,64 triliun pada 2020 menjadi Rp5,6 triliun pada 2021.

Salah satu biang kerok menurunnya pendapatan GGRM yaitu penjualan sigaret kretek mesin (SKM) dan (sigaret kretek tangan) SKT yang berkurang.

Sepanjang tiga bulan pertama 2022, pendapatan GGRM ditopang oleh penjualan SKM senilai Rp26,7 triliun. Penjualan SKM ini turun 1,66 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp27,16 triliun.

Sementara itu, RUPST GGRM kemarin memutuskan untuk mengangkat Indra Gunawan Wonowidjojo sebagai wakil presiden direktur perseroan, dan Slamet Budiono sebagai direktur perseroan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya