SOLOPOS.COM - Petugas KPU Kota Solo menuliskan hasil Rapat Pleno Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara Pilkada Solo 2020 di Ballroom The Sunan Hotel, Solo, Rabu (16/12/2020). (Solopos/Nicolous Irawan)

Solopos.com, SOLO -- Tingkat partisipasi pemilih Pilkada Solo 2020 sebesar 70,52% menjadi yang terendah dalam sejarah pemilihan langsung wali kota dan wakil wali kota sejak 2005 lalu.

Angka partisipasi pemilih 70,52% itu berdasarkan hasil rapat pleno rekapitulasi perhitungan suara Pilkada 2020 yang digelar KPU Solo pada Rabu (16/12/2020). Persentase itu kurang dari target partisipasi pemilih KPU Solo sebesar 77,5 persen.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Bahkan angka tersebut paling rendah daripada Pilkada Solo sebelum-sebelumnya. Data yang Solopos.com himpun, partisipasi pemilih pada Pilkada 2005 mencapai 76 persen. Kemudian pada Pilkada 2010, partisipasi pemilih mencapai 71 persen dan Pilkada 2015 pada angka 74 persen.

BLK Belum Jadi Dipakai, Pasien Covid-19 OTG Dari Karanganyar Dikirim ke Donohudan

Ketua KPU Solo, Nurul Sutarti, saat wawancara dengan wartawan, Rabu, mengatakan penurunan tingkat partisipasi pemilih Pilkada 2020 karena kondisi pandemi Covid-19.

Ia mengakui ada juga sebagian pemilih yang memang tidak ingin menggunakan hak konstitusional mereka. "Di Pasar Kliwon dari pemilih yang mengurus A5 DPPh tapi faktanya hari H mereka tidak menggunakan," ujarnya.

Selain itu, ada beberapa warga yang melakukan isolasi mandiri karena Covid-19 dan tidak mau menggunakan hak pilih mereka.

Pemkot Solo Terbitkan SE Baru Disiplin Protokol Kesehatan, Ini Poin Utamanya

Paling Tinggi

Pada sisi lain berdasarkan hasil rekapitulasi KPU Solo, partisipasi pemilih Pilkada 2020 pada tiga kecamatan tergolong rendah. Tiga wilayah itu yakni Pasar Kliwon, Laweyan dan Serengan.

Tingkat partisipasi pemilih pada tiga kecamatan tersebut tidak sampai 70 persen. Sedangkan wilayah dengan partisipasi pemilih paling tinggi yaitu Jebres dan Banjarsari.

Partisipasi pemilih dari dua kecamatan itu lebih dari 70 persen. "Kalau kita lihat perbandingan per kecamatan paling tinggi Jebres dan Banjarsari. Setelah itu Pasar Kliwon, Serengan, dan Laweyan," katanya.

Dukung Kebijakan Karantina Pemudik Solo, Bandara dan Stasiun Siapkan Titik Penjemputan

Sebelumnya, berdasarkan hasil rapat pleno KPU Solo yang berlangsung di The Sunan Hotel, Rabu, terungkap pasangan cawali-cawawali Solo dari PDIP, Gibran Rakabuming Raka-Teguh Prakosa, memenangi kontestasi Pilkada 2020. Gibran-Teguh memborong 225.451 suara atau 86,54 persen.

Paslon nomo urut 01 itu unggul jauh dari perolehan lawan mereka dari jalur independen, Bagyo Wahyono-FX Supardjo atau Bajo. Paslon nomor urut 02 ini hanya mengumpulkan 35.054 suara atau 13,45 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya