SOLOPOS.COM - Pengendara sepeda motor melintas di dekat patok kuning sebagai penanda as jalan tol Solo-Jogja di Brangkal, Karanganom, Rabu (11/8/2021). (Solopos.com/Ponco Suseno)

Solopos.com, KLATEN – Jumlah tanah kas desa di Desa Brangkal, Kecamatan Karanganom, berpotensi bertambah hingga 20 bidang setelah muncul proyek jalan tol Solo-Jogja. Saat ini, Pemdes Brangkal sudah memiliki tanah kas desa sebanyak kurang lebih 60 bidang.

Demikian penjelasan Kepala Desa (Kades) Brangkal, Haryanta, saat ditemui wartawan di rumahnya, Rabu (11/8/2021). Jumlah lahan terdampak jalan tol Solo-Jogja di Brangkal mencapai 141 bidang. Sebanyak lima bidang di antaranya merupakan tanah kas desa.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Kami sudah mulai mencari lahan pengganti tanah kas desa. Musyawarah juga sudah dilakukan. Warga pun sudah banyak yang menawarkan ke kami agar lahannya dibeli sebagai pengganti tanah kas desa. Total sudah ada 38 orang. Untuk lokasi pengganti tanah kas desa belum ditentukan hingga sekarang. Yang jelas, tanah kas desa kami nanti akan bertambah. Penambahannya bisa mencapai 10-20 bidang. Ini terbesar di Kecamatan Karanganom,” kata Haryanta.

Baca Juga: Kejar Target, Tiap Hari Ada Jadwal Vaksinasi Covid-19 di Sukoharjo

Haryanta mengatakan harga lahan pertanian terdampak jalan tol Solo-Jogja di Brangkal debagian besar dihargai Rp600.000 per meter persegi. Jumlah itu jauh lebih tinggi di pasaran yang hanya senilai Rp180.000 per meter persegi.

“Tanah kas Desa Brangkal terdampak jalan tol itu tak produktif. Setelah terdampak, hasil penjualannya diharapkan bisa digunakan mencari lahan yang lebih besar dan lebih banyak. Tanah kas desa yang sekarang ini sekitar 60 bidang, bisa bertambah 10-20 bidang ke depan. Sehingga, pendapatan asli desa (PADesa) ke depan juga bisa bertambah, dari Rp80 juta per tahun menjadi lebih banyak lagi,” katanya.

Haryanta mengatakan pembayaran uang ganti rugi (UGR) jalan tol Solo-Jogja berlangsung selama dua tahap. Tahap I pencairan UGR menyasar ke pemilik 64 bidang tanah, Senin (9/8/2021). Sisanya akan dibayarkan di tahap II, Rabu (18/8/2021).

“Di Brangkal itu semuanya setuju dengan proyek strategis nasional jalan tol Solo-Jogja ini. Soalnya, uang ganti ruginya memang jauh di atas harga pasaran. Jadi, satu patok yang terdampak jalan tol bisa dibelikan tiga patok di lokasi lainnya [selain sawah juga ada bangunan dan rumah yang terdampak jalan tol Solo-Jogja],” katanya.

Selain tanah kas desa dan tanah hak milik, proyek jalan tol Solo-Jogja juga akan menerjang satu makam dan satu musala di Dukuh Brangkal, desa setempat. Nantinya, makam milik warga di Brangkal itu akan dipindah di lokasi lainnya di desa setempat. “Di sini, makam tingkat dukuh juga terkena jalan tol,” kata salah seorang warga Brangkal, Kecamatan Karanganom, Zaini, 52.

Sebelumnya, warga Ngabeyan, Kecamatan Karanganom, juga ramai-ramai menawarkan sawahnya agar dibeli pemdes setempat sebagai lahan pengganti tanah kas desa, pertenghan Juni lalu. Jumlah warga yang ingin menjual sawah di desa setempat sudah mencapai 80 orang. Total tanah kas desa terdampak jalan tol Solo-Jogja, yakni seluas 1,5 hektare.

Baca Juga: Malioboro dan Stasiun Tugu Jadi Area Wajib Masker dan Vaksin, Tempat Lain Menyusul

“Mungkin, banyak yang ingin jual sawahnya karena tahu akan dinilai lebih tinggi dari pasaran. Kriteria sawah yang akan dibeli, seperti kemudahan akses jalan, kemudahan kecukupan air, jumlah bidang/patok yang dijual, keadaan tanah, dan lainnya,” kata Kades Ngabeyan, Kecamatan Karanganom, Supriyadi.

Berdasarkan data yang dihimpun Solopos.com, luas tanah di Klaten yang terdampak jalan tol Solo-Jogja berkisar 4.071 bidang atau 3.728.114 meter persegi. Luas tersebut tersebar di 50 desa di 11 kecamatan. Masing-masing kecamatan yang akan dilintasi jalan tol, seperti Polanharjo, Delanggu, Ceper, Karanganom, Ngawen, Karangnongko, Klaten Utara, Kebonarum, Jogonalan, Manisrenggo, dan Prambanan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya