Solopos.com, SLEMAN — Bangunan cagar budaya Ndalem Mijosastran yang ada di Kalurahan Tirtoadi, Kapanewon Mlati, Kabupaten Sleman, terdampak pembangunan jalan tol Jogj-Solo. Rencananya bangunan cagar budaya itu bakal direlokasi.
Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Daerah Istimewa Yogyakarta, Suwito, mengatakan tim appraisal telah memberi penilaian dan nominal uang ganti rugi (UGR) untuk relokasi Ndalem Mijosastran.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
“Itu tinggal nanti ganti ruginya seperti apa. Tetapi sudah ada nilainya itu dari tim appraisal,” kata dia, Kamis (19/1/2023).
Dia menyampaikan setelah mendapat penilaian dari tim appraisal, selanjutnya tinggal menunggu musyawarah UGR antara tim persiapan dengan pihak keluarga pemilik bangunan cagar budaya tersebut.
“Targetnya secepatnya, baru dibahas nanti,” ujar dia.
Lantaran bangunan tersebut masuk dalam cagar budaya, lanjut Suwito, Ndalem Mijosastran tidak akan dihancurkan. Namun, akan direlokasi. Adapun UGR yang diberikan bukan untuk mengganti bangunan, melainkan merelokasi bangunan tersebut beserta lahannya.
Salah satu keluarga pewaris Ndalem Mijosastran, Widagdo, menyayangkan lamanya proses relokasi tersebut. Menurutnya, sampai saat ini belum banyak perkembangan dari tim persiapan untuk pemberian UGR dan relokasi Ndalem Mijosastran.
Bulan lalu, ia mendapat informasi adanya pembahasan relokasi tersebut di BPN DIY yang melibatkan panewu dan lurah. Informasi itu juga menyebutkan relokasi akan dilakukan dengan musyawarah bersama pemilik bangunan cagar budaya.
“Tetapi sampai sekarang tidak ada kabarnya,” katanya.
Ia berharap relokasi bisa segera dilakukan karena saat ini Ndalem Mijosastran yang lokasinya berdekatan dengan pengerjaan konstruksi tol yang sudah dimulai, turut terdampak getaran hingga temboknya retak. “Harus ada segera penyelesaian,” ujarnya.
Berita ini telah tayang di Harianjogja.com dengan judul Terdampak Proyek Tol Jogja-Bawen, Cagar Budaya Ndalem Mijosastran Bakal Direlokasi, Kapan?