SOLOPOS.COM - Ilustrasi PKL distro senggek. (Pictagram)

Solopos.com, SOLO – Sebanyak 60 pedagang kaki lima (PKL) yang berjualan di area city walk Jl. Slamet Riyadi segmen Purwosari dipastikan terdampak pembangunan lintas atas atau flyover. Pasalnya, tempat mereka berjualan bakal berubah fungsi menjadi jalur lambat.

Puluhan PKL itu diberi waktu hingga 3 Februari 2020 untuk pindah dan melanjutkan aktivitasnya di bekas stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) Jongke. Hal itu mengemuka dalam sosialisasi yang digelar Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Solo di Kompleks Balai Kota Solo, Kamis (16/1/2020).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Salah seorang PKL, Tyo, mengusulkan agar dirinya dan rekan yang lain diberi tempat pasca-pembangunan Pasar Purwosari. Sehingga, mereka bisa tetap berjualan tak jauh dari lokasi lama.

“Kami ingin diakomodasi untuk masuk ke Pasar Purwosari karena kami mendengar pasar akan direvitalisasi tahun ini,” kata dia, dalam sosialisasi.

Kepala Disdag Kota Solo, Heru Sunardi, mengatakan desain flyover membuat area city walk berubah menjadi jalur lambat. Sehingga, saat rampung dibangun, pedagang tak mungkin bisa kembali berjualan di tempat yang lama.

“Masukan mereka banyak sekali. Minta boleh berjualan di city walk dekat Hotel Aston, dan sebagainya. Tapi, kalau menggeser mereka ke segmen yang lain justru akan menambah masalah baru karena bisa diprotes pejalan kaki maupun pengusaha,” kata dia.

Heru mengatakan sebagian besar PKL tersebut merupakan pedagang sepatu dan pakaian. Usulan akomodasi masuk ke dalam Pasar Purwosari akan ditampung. Selain, menjadikan bekas SPBU Jongke sebagai selter.

“Masih harus kami pikirkan [usulan tersebut]. Karena anggaran revitalisasi Pasar Purwosari terbatas. Rencana awal memang begitu, PKL bisa masuk. Tapi nanti akan kami pikirkan. Masih ada 11 bulan, termasuk menjadikan bekas SPBU sebagai selter,” bebernya.

Heru menambahkan, lahan bekas SPBU Jongke tak hanya akan menjadi lokasi baru bagi PKL distro senggek itu. Saat revitalisasi Pasar Purwosari berlangsung, pedagang pasar juga akan pindah ke sana untuk sementara.

Pelaksana menjadwalkan penutupan pintu perlintasan sebidang Purwosari pada 4 Februari 2020, sehingga PKL kali terakhir berjualan di area itu pada 3 Februari 2020.

“Kalau mau berjualan di bekas SPBU Jongke sebelum 4 Februari ya kami perbolehkan,” tandasnya.

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 1.6 Satker Pelaksanaan Jalan Nasional (PJN) Wilayah I Jateng Alik Mustakim mengatakan lebar city walk yang sekitar 5,5 meter akan dikepras 3,5 meter diantaranya untuk jalur lambat dan sisanya untuk jalur pedestrian dan parkir.

“Jadi hampir mepet dengan muka pertokoan di kawasan itu,” kata dia, dalam sosialisasi Flyover Purwosari bersama pengusaha dan warga, Selasa (14/1/2020) malam di Hotel Swiss-Bellin Solo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya