SOLOPOS.COM - Lingkungan destinasi kuliner di Kampung Klatak RT 002/ RW 001, Karangpandan, Karanganyar, yang dibentuk masyarakat beberapa waktu lalu. (Solopos-Candra Mantovani)

Solopos.com, KARANGANYAR -- Kampung Klatak RT 002/ RW 001, Karangpandan, Karanganyar, tiga bulan terakhir dikembangkan oleh Masyarakat Klatak Peduli Wisata (Makladuta) menjadi sebuah sentra kuliner.

Sebagai tanda menjadi sentra kuliner, salah satu sudut gang di Kampung Klatak Karanganyar banyak terdapat spanduk yang menunjukkan menu-menu makanan. Dari gang itu, tampak juga beberapa pedagang tengah sibuk meracik bumbu untuk menghidangkan makanan kepada pelanggan yang duduk di meja makan.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Petugas Humas Makladuta, Widodo, bercerita alasan pihaknya mengembangkan destinasi wisata kuliner karena ingin memperbaiki ekonomi warga yang juga terdampak wabah Covid-19.

Baca juga: Waduh! Disuruh Isolasi, Keluarga Pasien Positif Covid-19 Di Jatipuro Karanganyar Malah Keluyuran

Meskipun baru ada delapan warga yang ikut berjualan, namun ke depannya Makladuta ingin menambah jumlah pedagang dalam jangka waktu dekat menjadi setidaknya sebanyak 15 usaha.

“Kami ingin tak hanya sekadar membuat sentra kuliner. Kami ingin membentuk sentra kuliner dengan standar tinggi yaitu rapi, bersih, dan tentunya sajiannya berkualitas enak. Makanya kami menerapkan aturan ketat untuk yang mau berjualan harus lolos beberapa syarat dulu,” ujar Widodo kepada Solopos.com, Senin (7/6/2021).

Pendampingan untuk Pedagang

Standar tinggi kuliner Kampung Klatak tersebut menurut Widodo diimbangi dengan adanya pendampingan dari anggota Makladuta. Pedagang yang berniat berdagang didampingi mulai dari konsep, penentuan harga, kemasan, standar kebersihan, dan uji rasa masakan.

Baca juga: Satlantas Karanganyar Bakal Bangun Monumen Dari Knalpot Brong Sitaan, Ini Lokasinya

Hal ini lantaran Makladuta meyakini kepuasan pelanggan ketika berwisata kuliner ke Kampung Klatak perlu dijaga untuk keberlangsungan usaha masyarakat.

“Kami bahkan juga membantu sampai ke pembukuan keuangan dan mendekorasi rumah yang dimanfaatkan warung. Untuk warga yang tidak punya tempat kami berikan wadah warung bersama. Jadi satu rumah warga nanti bisa dimanfaatkan untuk tempat beberapa usaha. Itu karena kami tidak mau ada konsep PKL agar lingkungannya rapi,” imbuh dia.

Selama tiga bulan berjalannya program wisata kuliner, Widodo menjelaskan rata-rata total perputaran uang sudah mencapai Rp8 juta per hari. Para pedagang di Kampung Klatak mulai membuka kedai mereka sejak pukul 08.00 WIB.

Untuk mendatangi tempat tersebut, aksesnya cukup mudah lantaran lokasinya berada di belakang Terminal Karangpandan.

Baca juga: Video Sejoli Mesum di Kebun Teh Karanganyar Viral, Kades Akui Lokasi di Kemuning

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya