SOLOPOS.COM - Percakapan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo dengan guru TK di Kabupaten Grobogan via Zoom (Instagram/@ganjar_pranowo)

Solopos.com, GROBOGAN — Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jawa Tengah secara resmi telah memberikan lampu hijau bagi sekolah negeri dan swasta di berbagai tingkatan yang sudah memenuhi standar prtotokol kesehatan (prokes) untuk mengadakan pertemuan tatap muka (PTM).

Peraturan ini resmi berlaku pada hari Senin, (30/8/2021) lalu. Namun dibukanya PTM ini menimbulkan kekhawatiran, terkhusus bagi siswa Taman Kanak-Kanak (TK) dan Sekolah Dasar (SD). Kekhawatiran dari berbagai pihak ini muncul karena siswa TK dan SD ini masuk dalam kategori kelompok yang belum divaksin, ditambah  kesadaran mereka untuk menerapkan prokes belum bisa terbentuk secara kuat.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Terkait penerapan prokes bagi anak-anak usia TK, ada kisah menarik dari seorang guru TK di Kabupaten Grobogan. Melalui  video percakapan via Zoom antara Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan guru TK Pertiwi 2, Desa Rowosari, Kabupaten Grobogan ini menceritakan bagaimana Sri Atik Lestari, sebagai tenaga pendidik untuk siswa-siswi di TK-nya menerapkan prokes saat mengajar.

Baca Juga : Warga 3 Kecamatan di Grobogan Operasi Geden Buru Tikus

Dalam video percakapan yang diunggah di laman Instagram milik Ganjar Pranowo @ganjar_pranowo ini, Sri Atik menceritakan bahwa dirinya sangat disiplin sekali menerapkan prokes bagi anak didiknya. Mulai dari menerapkan wajib masker kepada para anak didiknya dan jika ada anak didiknya yang tidak memakai masker, Sri tidak segan-segan akan menyuruh anak didiknya pulang. Kemudian dirinya hanya mengajar 5-7 anak yang dia bagi dalam 4 kelompok.

Dalam percakapannya, Ganjar menilai bahwa Sri Atik Lestari ini adalah sosok guru yang galak karena terlihat dari wajahnya. Sri Atik sendiri juga mengaku bahwa dirinya memang dikenal sebagai sosok pendidik yang tegas. “Keliatan bu..keliatan [galaknya],” respons Ganjar kepada Sri Atik sambil bergurau.

Sri juga mengatakan bahwa TK yang dia bina termasuk TK swasta dengan biaya SPP per bulannya hanya Rp25.000 per anak. Ganjar juga bertanya gaji tiap bulan yang diterima Sri Atik setiap bulannya dan Sri menjawab kalau dirinya digaji Rp1,5 juta per bulan yang didapat dari dana bantuan pemerintah terhadap tenaga pendidik.

Baca Juga : Kawasan Agrowisata Kelengkeng Grobogan Akhirnya Dibuka

Ganjar juga berpikir untuk memberikan fasilitas laptop kepada Sri namun Ganjar berpikir apakah diperlukan. Mendengar tawaran Ganjar itu, Sri yang sudah mengajar 25 tahun itu justru minta sepeda kepada Ganjar karena dirinya setiap hari harus berjalan kaki untuk datang mengajar.

Ganjar terkejut dengan permintaan Sri yang justru hanya minta sepeda daripada laptop tapi Ganjar memberi tantangan kepada Sri karena kalau Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberi sepeda, harus hafal 5 sila Pancasila.

“Padahal kalau sepeda itu biasanya Pak Jokowi (Presiden RI) suruh menghafalkan Pancasila dulu biasanya,” ungkap Ganjar. Lalu Sri merespons kalau dirinya hafal 5 sila tersebut dan saat Ganjar menantang dirinya untuk mengucapkan 5 sila, Sri dapat mengucapkannya dengan baik.

“Kalau ini gak hanya sepeda, tapi sepeda plus tak tambahin uang,” seru Ganjar kepada Sri dan Sri merasa sangat bersyukur bisa mendapatkan rezeki dari Gubernur Jawa Tengah langsung berupa sepeda dan sejumlah uang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya