SOLOPOS.COM - Ilustrasi parfum (JIBI/Solopos/Adib Muttaqin Asfar)

Tentang Islam diasuh oleh H. Muhammad Amir, S.H., C.N., Ketua Majelis Pembina Yayasan Pendidikan Islam Al Mukmin Ngruki, Sukoharjo. Tentang Islam juga dimuat di subrubrik Ustaz Menjawab Khazanah Keluarga Harian Umum Solopos, setiap Jumat.

Solopos.com, SOLO — Wangi-wangian menjadi salah satu hal yang disunahkan Rasul untuk umatnya saat hendak salat. Lantas, bagaimana sebenarnya hukum memakai minyak wangi ketika salat?

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Simak selengkapnya dalam ulasan kali ini, sebagaimana pernah dimuat di Harian Umum Solopos, Jumat (22/2/2013).

Pertanyaan

Assalamualaikum Wr. Wb.
Pak Ustaz, waktu salat Isya berjemaah, saya terganggu oleh orang di sebelah kiri saya. Dia berbau jengkol atau pete dan bau keringat. Pikiran saya terganggu oleh bau itu.

Sebaliknya, pada waktu salat Subuh berjemaah, saya merasa lebih khusyuk karena imamnya memakai parfum berbau harum.

Pertanyaan saya Ustaz, orang yang salat dengan bau tidak sedap (pete, jengkol, bawang mentah atau bau keringat), apakah salatnya juga sah?

Bagi orang yang salat memakai parfum atau minyak wangi, apa ada perintah atau tuntunannya? Apa dasar dasar hukumnya?
Wassalamualaikum Wr. Wb. [Bachrun Suta, Remaja Masjid Taqwa, Panularan, Solo]

 

Ustaz Menjawab

Waalaikumsalam Wr. Wb.
Ananda Bachrun Suta yang dirahmati Allah.

Salat adalah rukun Islam yang kedua. Salat adalah ibadah mahdhoh yang dilakukan orang Islam baik laki maupun perempuan yang sudah balig (dewasa).

Allah berfirman yang artinya salat itu bisa mencegah perbuatan keji dan kotor. Kalau ada orang Islam yang sudah salat akan tetapi korupsi, mencuri, berjudi, maka salat orang tersebut sia-sia. Dia hanya menggerakkan badan, tangan dan kaki tetapi hatinya ke mana-mana alias tidak khusyuk dan ikhlas.

Dalam Alquran Surat Al Mukminun ayat 1-11, disebutkan orang Islam yang mengamalkan 7S dijamin masuk surga.

Apa 7S itu? Jawabnya adalah sebagai berikut: Salat dengan khusyuk, setelah membaca dua kalimat syahadat, sedekah alias zakat mal dan zakat fitrah, siam Ramadan, silaturahmi, syukur dan yang terakhir sabar.

Kalau 7S dilakukan dengan penuh kekhusyukan, keikhlasan, kesabaran dan istikamah, orang tersebut ditulis menjadi pewaris Allah di akhirat, masuk surga firdaus.

Saudara Bachrun Suta yang dirahmati Allah, salat dengan memakai parfum atau wangi-wangian memang diperbolehkan, bahkan disunahkan. Nabi Muhammad SAW pernah menyuruh salah satu muslim pulang dari masjid gara-gara mulutnya berbau bawang putih.

Dia disuruh pulang untuk bersikat gigi atau siwak, agar tidak mengganggu kekhusyukan orang di sebelahnya.

Memang benar agar salat tenang, rileks dan khusyuk, kita dapat memakai minyak wangi atau parfum pada pakaian atau badan.

Aroma wangi bisa memberikan ketenangan orang yang salat. Para malaikat juga senang kepada bau wangi atau sedap sehingga rahmat Allah akan turun kepada orang yang memakai wangi-wangian.

Secara ilmiah, tubuh dan otak kita langsung akan merasa tenang tatkala mencium bau harum. Ketenangan pikiran merupakan hal yang terpenting untuk memulai berdialog dengan Allah sehingga Anda bisa menerima kehadiran ilham ke dalam jiwa kita.

Rasulullah SAW menganjurkan kepada umatnya agar menjaga kebersihan, pergi ke masjid dengan pakaian yang bagus dan bersih, bersiwak dan memakai wangi-wangian.

Kebersihan itu setengah daripada iman.

Pak Ustaz setiap datang ke masjid juga selalu memakai wangi-wangian atau parfum dan ternyata bisa menambah ketenangan dan kekhusyukan.



Jauhilah makan pete, jengkol, bawang mentah pada waktu akan salat agar tidak mengganggu jemaah lain.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya