SOLOPOS.COM - Ilustrasi paspor (opmsecurity.com)

Tentang Islam diasuh oleh H. Muhammad Amir, S.H., C.N., Ketua Majelis Pembina Yayasan Pendidikan Islam Al Mukmin Ngruki, Sukoharjo. Tentang Islam juga dimuat di subrubrik Ustaz Menjawab Khazanah Keluarga Harian Umum Solopos, setiap Jumat.

Solopos.com, SOLO — Persoalan tentang hukum penggunaan paspor palsu untuk beribadah haji menjadi topik pembahasan kali ini, Jumat (11/9/2015).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Pertanyaan

Assalamualaikum warahmatullaahi wabarakaatuh.
Bapak Ustaz yang saya hormati, kakak saya bekerja di Malaysia sudah empat tahun. Pada 2015 dia menunaikan ibadah haji menggunakan paspor palsu. Pertanyaan saya, Pak Ustaz, apa hukumnya menunaikan ibadah haji dengan memakai paspor palsu? Hajinya sah atau tidak?
Wassalamualaikum warahmatullaahi wabarakaatuh. [Muchtarom/Perum Nilasari E/112, Laweyan, Solo]

Ustaz Menjawab

Waalaikumsalam warahmatullaahi wabarakaatuh.
Saudara Muchtarom yang dirahmati Allah, perlu diketahui bahwa tiap-tiap negara mempunyai aturan sendiri tentang keimigrasian yang berwenang mengeluarkan paspor. Kalau kakak Anda belum penduduk Malaysia maka kakak Anda harus mencari paspor yang dikeluarkan Indonesia.

Kalau kakak Anda menggunakan paspor bukan dari Indonesia itu berarti kakak Anda menggunakan paspor yang palsu. Jadi secara yuridis formal, kakak Anda telah melanggar aturan keimigrasian antara Indonesia dan Malaysia. Kakak Anda akan terkena sanksi atau hukuman yang berlaku dalam hubungan kenegaraan antara Indonesia dan Malaysia.

Adapun tentang ibadah hajinya tetap sah karena kepalsuan paspor tidak berpengaruh terhadap sahnya ibadah haji, tetapi kakak Anda telah berdosa dan harus bertobat kepada Allah SWT. Ia harus mendaftarkan namanya dengan benar, tidak mempermainkan para petugas imigrasi, dan  tidak melanggar hak orang lain sebagai akibat memalsukan nama tersebut.

Saya selaku pembimbing haji dan umrah, mengingatkan kepada masyarakat muslim janganlah suka memalsukan identitas. Orang yang memalsukan identitas agar bisa mendapatkan fasilitas atau bantuan dari pemerintah merupakan perbuatan tidak terpuji karena mempermainkan transaksi, berbohong, menipu, dan berdusta.

Hendaklah kita sadar bahwa orang yang bertakwa kepada Allah akan diberi jalan keluar dan diberi rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka. Barang siapa bertakwa kepada Allah, akan dimudahkan urusannya. Barang siapa bertakwa kepada Allah dan taat kepada Rasul-Nya serta beramal saleh, hidupnya akan tenang, mantap, dan ikhlas.

Nabi Muhammad SAW bersabda yang artinya,”Aku tinggalkan kepada umatku dua perkara dan apabila umatku berpedoman terhadap dua perkara tersebut, dijamin tidak akan tersesat selama-lamanya, yaitu kitabullah (Alquran) dan sunah Nabi-Nya (HR Malik). Demikian jawaban Ustaz, semoga Anda paham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya