Kalau Anda menikmati tengkleng, jangan harap segala sopan santun atau etiket bersantap secara formal bisa sepenuhnya diterapkan. Anda harus rela “tidak sopan” saat menyantapnya karena justru itulah yang menjadi penambah kenikmatannya.
Bagi Anda yang bukan warga kawasan Soloraya, asal tahu saja, tengkleng adalah semacam gulai kambing dengan bahan baku utama tulang belulang kambing, tetelan daging serta jeroan. Aroma aneka rempah yang tajam juga menjadi ciri khasnya. Dengan komponen seperti itu, Anda harus mengerahkan tangan telanjang untuk memegangi tulang-belulang yang tersaji agar bisa menggerogoti daging atau menyedot sumsum yang ada.Hidangan ini rata-rata bisa dinikmati dengan harga per porsi antara Rp 5.000 hingga Rp 20.000. Menurut pemilik Warung Tengkleng Pasar Klewer, Ediyem, walau sebagian penjual tengkleng menambahkan daging dan jeroan, dirinya tetap mempertahankan ciri khas, lebih dominan kepala kambing dan tulang belulang “Sama-sama menyajikan tengkleng tapi cita rasa tulang bisa jadi berlainan. Tergantung bumbunya yang membaur di kuahnya,” ujarnya.
Penasaran? Silakan segera datangi warung tengkleng di Soloraya dan segeralah ber-freestyle saat menikmatinya.
Dina Ananti Sawitri Setyani