Rsjihsolo
Sabtu, 31 Desember 2022 - 02:27 WIB

Tenang, Ejakulasi Dini Dapat Disembuhkan dengan Cara Ini

Bayu Jatmiko Adi  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi pasangan suami istri. (Freepik)

Solopos.com, SOLO — Bagi sebagian laki-laki yang telah berkeluarga, ejakulasi dini dan disfungsi ereksi mungkin masih menjadi kendala yang dihadapi. Tapi jangan khawatir, sebab kondisi tersebut dapat ditangani ketika sudah ditemukan akar permasalahannya.

Hal tersebut disampaikan Dokter Bedah Toraks Jantung dan Pembuluh Darah RS JIH Solo, dr. Arif Prasetyo Utomo, Sp. BTKV (K) VE, FIHA, FICS, dalam program Tanya Dong Dok!, dengan tema Ejakulasi Dini Bisa Diobati, yang disiarkan di Youtube Espos Live, Kamis (29/12/2022).

Advertisement

Dia menyampaikan ejakulasi dini merupakan kondisi ketika seorang laki-laki terlalu cepat mengeluarkan sperma ketika berhubungan seksual dengan pasangan. Biasanya orang dengan ejakulasi dini akan mengeluarkan sperma kurang dari satu menit saat berhubungan, atau dalam waktu yang lebih singkat dari pada orang biasanya, pada 50% kegiatan seksual yang dilakukannya.

Kalau hal itu hanya terjadi sekali sampai tiga kali, karena saat itu orang tersebut mengalami kelelahan, banyak memikirkan pekerjaan di kantor dan sebagainya, dan kemudian setelahnya dia normal lagi, maka itu bukan ejakulasi dini.

Namun jika hal itu berjalan terus, hampir 50% tiap kali berhubungan, apalagi disertai disfungsi ereksi maka itu ada masalah. Dia mengatakan meski sering salah kaprah di masyarakat, antara ejakulasi dini dan disfungsi ereksi itu berbeda.

Advertisement

Disfungsi ereksi merupakan gangguan untuk mempertahankan batang kemaluan seorang pria untuk dapat berfungsi atau ereksi.

Meski begitu pemicu terjadinya kedua gangguan tersebut sama, keduanya bisa terjadi karena dipicu banyak faktor. Beberapa faktor tersebut di antaranya:

Baca Juga: Awas, Beberapa Hal Ini Bisa Memicu Penuaan Dini Hlo!

1. Faktor anatomi

Ada beberapa hal yang menyebabkan faktor ini terjadi. Misalnya karena adanya penyakit pada prostatnya, atau gangguan bentuk dan saluran pria.

Advertisement

2. Faktor psikis

Faktor ini disebut sebagai salah satu faktor yang sering memicu munculnya ejakulasi dini dan disfungsi ereksi. Faktor psikis bisa muncul karena stres pekerjaan, adanya permasalahan dengan pasangan atau ada masalah lain yang mungkin mengganggu hubungan suami istri.

3. Faktor hormonal

Kurangnya hormon pria, yang bisa terjadi pada sebagian orang juga akan berpengaruh. Bisa juga karena gangguan hormon lain yang tidak berhubungan langsung, kencing manis dan sebagainya. Bisa juga muncul karena gangguan syaraf.

4. Faktor pembuluh darah

Ereksi pada penis pria dapat terjadi karena terisi darah. Dengan begitu ketika ada gangguan dengan pembuluh darah, akan mengganggu proses ereksi tersebut. gangguan pembuluh darah juga bisa disebabkan berbagai hal, misalnya karena mengalami benturan, trauma saat olahraga dan sebagainya.

Baca Juga: Mengenal Karsinoma Nasofaringe atau Kanker Nasofaringe, Ini Gejalanya

Advertisement

Mengenai potensi sembuh, dr. Arif menyampaikan ejakulasi dini sangat bisa diobati. Proses penyembuhan dapat diawali dengan memetakan hal-hal yang berpotensi menjadi faktor penyebabnya.

“Pengobatan ini sangat tergantung dari faktor penyebab gangguan,” kata dia. Biasanya pasien dengan ejakulasi dini yang datang ke rumah sakit, akan dilakukan skrining faktor risikonya dulu.

Kemudian dilakukan juga interview secara private untuk mengetahui penyebabnya ke arah mana. Dia menegaskan agar pasien tidak perlu khawatir, sebab kerahasiaannya akan terjaga.

Baca Juga: Jangan Khawatir, Operasi Ambeien Dapat Dilakukan Tanpa Nyeri

Advertisement

Ketika gangguan itu muncul karena ternyata dipicu faktor psikis, mungkin akan butuh obat-obatan yang menenangkan atau butuh konsultasi dengan psikolog.

Ketika pemicunya adalah masalah anatomi, akan butuh bantuan dari dokter urology. Begitu juga ketika berkaitan dengan hormone, maka butuh bantuan dari dokter andrology atau dokter penyakit dalam subspesialis endokrin. Sedangkan ketika faktor penyebabnya adalah karena gangguan pembuluh darah, dapat dibantu dokter bedah toraks kardiovaskular.

Dia menyampaikan untuk menangani gangguan pembuluh darah dapat dilakukan angioplasty. Angioplasty adalah penanganan untuk memperbaiki pembuluh darah.

Ada berbagai macam teknik. Salah satunya dengan balloon angioplasty atau dengan balon yang ditiup di pembuluh darah, atau dengan teknik pemasangan ring pada pembuluh darah. Tujuannya penanganan ini agar saluran darah yang menuju ke penis menjadi lancar.

Baca Juga: Henti Jantung pada Korban Patah Tulang Dada, Ini yang Harus Dilakukan

Penanganan tersebut dapat dilakukan di RS JIH Solo dengan bius lokal. Dengan begitu pasien bisa menjalani operasi dengan nyaman.

Advertisement

“Kami bisa sambil ajak mengobrol. Ada juga yang minta diputarkan musik tertentu. Dia suka rock, ya kita putarkan rock kenceng. Jadi kita buat senyaman mungkin, jadi tidak perlu takut. Tapi kalau takut, bisa juga dibius tidur. Bisa sesuai permintaan yang penting nyaman,” kata dia.

Dia juga menyampaikan angioplasty merupakan salah satu operasi tanpa sayatan, sehingga tidak ada luka. Dengan begitu proses pemulihan pasca operasi juha lebih cepat.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif