SOLOPOS.COM - Tangkapan Layar dokter spesialis bedah plastik dan rekonstruksi estetik di RS JIH Solo, Affandy Wiramur (kiri) dan Country Manager Smile Train Indonesia, Deasy Larasati (kanan), dalam Health Talk RS JIH Solo, yang disiarkan di Youtube RS JIH Solo pada Februari 2022. (Istimewa)

Solopos.com, SOLO–Celah bibir atau bibir sumbing merupakan cacat bawaan yang terjadi sejak bayi lahir. Namun, bukan berarti tidak dapat disembuhkan. Di Indonesia, layanan penanganan bibir sumbing tersebut bahkan bisa didapatkan secara gratis.

Rumah Sakit (RS) JIH Solo bersama Smiletrain Indonesia terus melakukan sosialisasi dan edukasi tersebut. Salah satu tujuannya agar bayi dengan celah bibir, gusi hingga langit-langit itu bisa mendapatkan penanganan dengan baik. Bukan hanya penanganan pada penutupan celah, namun sampai pada penanganan yan lain, termasuk pada penanganan mentalnya.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Seluk beluk mengenai sumbing tersebut diulas dalam Health Talk RS JIH Solo, yang disiarkan di Youtube RS JIH Solo pada Februari 2022. Pada acara tersebut hadir sebagai narasumber adalah dokter spesialis bedah plastik dan rekonstruksi estetik di RS JIH Solo, Affandy Wiramur dan Country Manager Smile Train Indonesia, Deasy Larasati.

Baca Juga: Ini dia, Tips Buka Puasa dan Sahur Agar Nyaman dari RS JIH Solo

Affandy menjelaskan sumbing bibir dan langit-langit adalah kelainan bawaan. Kondisi tersebut sudah terjadi bahkan saat masa kandungan. Sumbing biasanya bukan hanya terjadi pada bibir, tapi ada yang sampai gusi hingga langit-langit. “Untuk faktor utama [penyebab] belum diketahui. Bersyukur setelah lahir, kondisi tersebut masih bisa ditangani. Terlebih apabila keluarga dan orang sekitar bisa bekerja baik dalam penanganannya,” kata dia.

Dia mengatakan penanganan tersebut dapat dilakukan dengan melibatkan berbagai pihak, termasuk dukungan dari keluarga. Untuk itu sosialisasi dan edukasi terus dilakukan agar masyarakat mendapatkan informasi yang benar mengenai penanganan sumbing tersebut.
Dalam penanganan medis juga bukan hanya melibatkan dokter bedah. “Tentunya kami juga akan berkoordinasi dengan dokter anak, dokter THT, speech therapy, dokter anastesi dan sebagainya. Terlebih setelah operasi penutupan celah, juga akan dilakukan evaluasi lebih lanjut,” kata dia.

Baca Juga: Ini Menu Sehat untuk Sahur dan Buka Puasa Versi RS JIH Solo

Misalnya mengenai kemampuan berbicara dan sebagainya. Untuk itu RS JIH Solo pun juga kerja sama dengan Smile Train untuk melakukan edukasi secara tepat dan benar tentang penyakit tersebut.

Sementara itu Deasy mengatakan selain edukasi ke masyarakat, Smiletrain juga melakukan kampanye stop bullying untuk anak-anak sumbing. Dia mengatakan sebagai badan amal internasional yang berkantor pusat di New York, Smile Train fokus pada penanganan celah bibir dan langit-langit. “Selain memberikan bantuan atau dukungan operasi, kami juga memberikan edukasi. Celah bibir bukan cacat permanen, tapi bisa ditangani. Setelah penanganan melalui operasi juga dipantau apakah bisa berkomunikasi dengan baik. Jika masih mengalami kesulitan nanti ada program speech therapy. Nanti juga disiapkan penanganan lainnya,” kata dia.

Dia mengatakan saat ini pihaknya juga sudah mulai sosialisasi dan edukasi terkait mental health. “Jadi kami sudah melakukan kampanye stop bullying bibir sumbing,” kata dia. Menurutnya hal itu penting untuk menjaga mental anak yang mengalami celah bibir dan langit-langit itu tetap semangat dan tidak minder.

Baca Juga: Puasa Saat Hamil, Ini Tips dari Dokter Obsgyn RS JIH Solo

“Saat ini mungkin masyarakat banyak yang menganggap bibir sumbing sesuatu yang tidak penting. Bayangkan kalau secara mental anak ini tidak ditangani secara baik. Mungkin kesehariannya dia merasa baik atau lingkungan bisa menerima. Tapi ketika secara persoanal kita tidak sadar anak ini memiliki mental menjadi merasa malu, rendah diri, tidak mau bergaul dan sebagainya,” kata dia. Belum lagi jika kondisinya akan lebih parah karena dari pihak keluarga juga tidak memberi dukungan penuh. Bahkan ikut melakukan bullying terhadap anak tersebut dengan memberi panggilan khusus terkait kondisi sumbingnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya