SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, SOLO — Pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) Gajahan, Pasar Kliwon mengakui kekurangan tenaga medis untuk melayani pasien rawat inap. Dengan kekurangan tenaga medis, puskesmas menerapkan sistem on call.

“Di sini memang ada dua dokter, kalau kondisinya mendesak terpaksa saya juga tangani pasien. Jadi ada tiga dokter termasuk saya. Kalau dibilang kurang dokter, ya memang kurang,” papar Kepala UPT Puskesmas Gajahan, Pasar Kliwon, Maria Retno Setijawati, saat ditemui Solopos.com, di kantornya, Senin (9/9/2013).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kendati dokter minim, Maria mengaku tidak terlalu mengganggu aktivitas pelayanan terhadap pasien. Apabila ada keluhan pelayanan dari pasien, Maria memaklumi dan berusaha membenahi.

“Ya ada paling satu dua pasien,” jelasnya.

Pihaknya mengatakan dua dokter yang bertugas di Puskesmas Gajahan berdinas tiap hari dari Senin-Sabtu. Keberadaan dua dokter itu sangat dibutuhkan untuk melayani pasien sebanyak 200 orang/ hari.

“Belum lagi saat ada tugas di luar, entah itu dokternya diminta mendatangi penyuluhan atau bulan imunisasi. Jadi dokter yang tersisa di puskesmas hanya satu orang. Memang ada tenaga pembantu atau perawat, tapi tetap kurang maksimal. Idealnya satu puskesmas empat tenaga dokter,” ujarnya.

Maria menerangkan salah satu layanan Puskesmas Gajahan yakni rawat inap. Dalam menangani pasien rawat inap, dirinya menerapkan sistem on call. Artinya, dokter bisa dipanggil apabila kondisi pasien sangat berbahaya. Sebab, mereka tidak bisa standby di puskesmas untuk menunggu pasien rawat inap.

“Ya mau gimana lagi. Kami harus membagi tenaga dokter. Kalau dipaksakan standby sampai malam, terus besoknya bisa kecapekan. Ya otomatis, kita gunakan seefektif mungkin waktunya. Untuk pasien rawat inap yang menderita penyakit umum, ditangani perawat yang dianggap sudah mampu,” paparnya.

Dengan minimnya dokter di puskesmas, Maria berharap ada tambahan dua dokter yang bertugas untuk melayani pasien rawat inap.

“Kalau di luar negeri, satu dokter maksimal tangani 25 orang. Kalau disini, dua dokter tangani 200 orang. Bisa dibayangkan perbandingannya,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya