SOLOPOS.COM - Ilustrasi warga negara asing tangkapan Kantor Imigrasi. (Okezone.com)

Tenaga kerja asing—utamanya asal Tiongkok—ditangkapi kantor-kantor Imigrasi di Jateng,

Semarangpos.com, SEMARANG — Opini tentang kedekatan pemerintah Indonesia kini dengan Republik Rakyat Tiongkok yang marak berkembang di media sosial, tampaknya membawa pengaruh posif bagi aparat keimigrasian. Karena gencar melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke pabrik-pabrik, petugas Imigrasi Jawa Tengah pun menangkap 32 warga negara China dan tiga warga negara Malaysia hanya dalam kurun waktu sepekan.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Informasi yang dihimpun Sindonews.com dan dipublikasikan lebih lanjut oleh laman aneka berita Okezone.com, Senin (23/1/2017), ke-35 warga negara asing itu ditangkap aparat imigrasi Jateng karena dianggap tinggal secara ilegal, bahkan tidak memiliki dokumen resmi.  Jajaran Kanwil Kemenkumham Jateng menangkapi WNA itu di berbagai daerah.

Kantor Imigrasi (Kanim) Semarang misalnya, menangkap tiga WNA karena terbukti yang bekerja secara ilegal sebagai tenaga kerja asing di pabrik tripleks, dua di antara mereka adalah dua warga Tiongkok dan seorang warga Malaysia. Sementara itu, Kanim Pati menangkap 3 WNA asal China, Kanim Solo menangkap 1 WNA asal Malaysia, Kantor Imigrasi (Kanim) Wonosobo menangkap seorang WNA asal Malaysia. Sedanglkan, Kanim Pemalang menangkap 27 WNA ilegal, semuanya asal China. “Untuk Kanim Cilacap sejauh ini masih nihil. Nanti endingnya deportasi,” ungkap Kepala Kanwil Kemenkumham Jawa Tengah, Bambang Sumardiono.

Sementara Kepala Divisi Keimigrasian Kanwil Kemenkumham Jateng, M. Diah menambahkan, dari total 35 WNA yang ditangkap, tiga di antara mereka yang merupakan hasil tangkapan Kanim Pati sudah dideportasi. Sisanya menyusul dideportasi sekaligus dilakukan pencekalan alias tidak akan diizinkan kembali masuk Indonesia.

“Pencekalan ini minimal enam bulan dan bisa diperpanjang. Mereka dianggap sebagai orang yang tidak menghormati peraturan perundangan di Indonesia,” tegas Diah.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya