SOLOPOS.COM - Pengurus Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Sukoharjo, Sahono, Selasa (7/6/2022). (Solopos/Magdalena Naviriana Putri)

Solopos.com, SUKOHARJO — Pengurus Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, buka suara perihal rencana pemerintah menghapus tenaga honorer pada November 2023.

Pengurus PGRI Kabupaten Sukoharjo, Sahono, menyebut bahwa profesi guru tidak dapat dimasukan dalam kategori alih daya atau outsourcing.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Berdasarkan peraturan menteri hanya untuk sopir, tenaga kebersihan, security, dan sebagainya. Kalau guru bukan kategori itu. Guru itu tenaga profesional, tenaga terdidik sehingga tidak bisa disamakan dengan bidang keahlian yang lain,” jelasnya saat dijumpai di kantornya, Selasa (7/6/2022).

Surat Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN RB) No.B/185/M.SM.02.03/2022 tentang Status Kepegawaian di Lingkungan Instansi Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.

Surat tersebut menuliskan para pejabat pembina kepegawaian (PPK) menghapus jenis kepegawaian selain pegawai negeri sipil (PNS) dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) di lingkungan instansi masing-masing.

Baca Juga : SE Penghapusan Tenaga Honorer Terbit, Pemkab Sukoharjo Ogah Gegabah

Selain itu, diminta tidak melakukan perekrutan pegawai non-ASN atau bukan aparatur sipil negara (ASN).

Sahono mengatakan saat ini PGRI Sukoharjo terus berjuang menampung teman-teman guru non-ASN di Sukoharjo agar statusnya jelas. Dia menyampaikan sistem rekrutmen tenaga honorer yang tidak jelas berdampak pada pengupahan di bawah upah minimum kabupaten (UMK).

Kesejahteraan Guru

Misalnya, katanya, gaji guru honorer kerap kali hanya berkisar ratusan ribu rupiah per bulan. “Kalau tidak terserap [PPPK], kami akan terus berjuang melalui DPR, DPD, pemerintah, dan kementerian agar statusnya jelas. Kasihan banyak guru yang notabene lulusan sarjana tetapi kesejahteraan kalah dengan yang tingkat pendidikan SMP, buruh, seperti itu,” jelasnya.

Dia berharap guru honorer Sukoharjo dapat lolos rekrutmen PPPK. Dia menyampaikan sebanyak 570 orang tenaga pendidikan di Sukoharjo direkrut melalui PPPK pada 2021.

Baca Juga : Jumlahnya Ribuan, Pemkab Sragen Emoh Buru-Buru Hapus Tenaga Honorer

Kuota tersebut, lanjutnya, hanya setengah dari total kuota yang disediakan pemerintah pusat, yakni 1.200 orang di masing-masing daerah. Kala itu, menurutnya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sukoharjo khawatir terkait gaji yang dibebankan kepada kas daerah.

“Tapi, pemerintah akan mengalokasikan kekurangan kuota tahun sebelumnya dan tahun mendatang. Insyaallah akan lebih banyak formasi yang terserap. Kalau masih tersisa mungkin akan diselesaikan pada 2023,” jelasnya.

Dia berharap mekanisme penyerapan tenaga honorer tenaga pendidik melalui sistem rekrutmen PPPK mampu meningkatkan nasib guru honorer. Sehingga, harapnya, ketika ada penghapusan honorer pada 2023, guru honorer di Sukoharjo sudah tuntas.

Hati-Hati

Diberitakan sebelumnya, Kepala Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Sukoharjo, Sumini, menyampaikan akan berkoordinasi dengan Bupati Sukoharjo dan Sekda Sukoharjo untuk membahas nasib tenaga honorer yang dihapus mulai 28 November 2023.

Baca Juga : Mau Dihapus di 2023, Ini Jumlah Tenaga Honorer di Karanganyar

Namun, katanya, pemerintah tak ingin gegabah dan mengedepankan prinsip kehati-hatian. “Yang jelas, kami bakal mengkaji secara mendalam kebijakan dari pemerintah pusat. Jumlah pegawai non-ASN cukup banyak sehingga butuh kajian mendalam untuk menjaga kelangsungan hidup mereka,” jelas dia.

Dikonfirmasi secara terpisah, Sekda Sukoharjo, Widodo, mengatakan hal senada. Pemkab Sukoharjo bakal memastikan terlebih dahulu jumlah pegawai non-ASN di masing-masing organisasi perangkat daerah (OPD).

Selanjutnya, katanya, permasalahan itu bakal dibahas oleh lintas sektoral untuk mencari solusi bagi tenaga honorer. “Kami kaji dahulu karena batas waktu dari pemerintah pusat cukup lama. Masih ada waktu lebih dari setahun,” papar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya