SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, SLEMAN — Seorang wartawan, Milea (bukan nama sebenarnya), melaporkan aksi pelecehan seksual yang menimpanya di rumah kontrakan tempat dia tinggal di Jl Kaliurang, Kabupaten Sleman. Upaya pelecehan itu dilakukan pelaku–yang belum diketahui identitasnya–dengan memasang kamera mengarah kamar mandi.

Korban melaporkan aksi pelecehan seksual yang menimpanya ke Reskrim Unit II Polres Sleman, Kamis (31/1/2019). Milea mengungkapkan pada Minggu (26/1/2019) malam, dia tiba di rumah kontrakan pukul 22.40 WIB kemudian masuk ke kamar mandi pukul 22.45 WIB.

Promosi Simak! 5 Tips Cerdas Sambut Mudik dan Lebaran Tahun Ini

Sekitar 10 menit kemudian ketika hendak keluar kamar mandi, dia melihat ada kamera berada di dinding atas pintu dengan lensa mengarah ke kamar mandi. “Aku buru-buru mengenakan handuk dan mengambil kamera. Saya melihat kamera dalam posisi merekam, sehingga saya panik dan langsung Saya matikan,” kata Milea kepada Harian Jogja, Kamis.

Ekspedisi Mudik 2024

Milea kemudian memutuskan untuk langsung ke kamarnya membawa kamera tersebut. “Sekitar jam 1 pagi, Saya membangunkan teman sebelah kamar dan menceritakan kejadian tersebut,” kata Milea.

“Kami coba cek, di dalam kamera tidak terdapat video. Kemungkinan karena saya matikan, video yang direkam tidak tersimpan. Karena takut, saya berdiam di kamar menunggu pagi. Sekitar pukul 06.00 WIB, saya telepon teman yang tinggal tidak jauh dari kontrakan untuk menceritakan kejadian dan kemudian mengungsi ke rumahnya,” kata Milea.

Milea mengatakan pada siang hari dia dan temannya memutuskan untuk mengunjungi ketua RT setempat untuk melaporkan kejadian dan disarankan untuk melaporkan ke polisi. “Bapak pemilik kontrakan juga sudah saya hubungi dan mempersilakan ke kantor polisi,” katanya.

Sore harinya sekitar pukul 15.00 WIB, dia kembali ke kontrakkan untuk mengambil beberapa barang sekaligus menemui teman yang bisa membantu melakukan retrieve data yang sudah dihapus dari SD card kamera. Dari situ, ada beberapa video yang tidak terlalu jelas, namun di antaranya ada gambar video kamar mandi kosong yang mirip kamar mandinya.

“Juga ada video laki-laki yang sedang hilir mudik di suatu kamar dengan background musik yang suaranya sering terdengar sampai ke kontrakan saya. Sehingga saya berpikir pelakunya berada di area sekitar kontrakan saya, dan cukup mengetahui kebiasaan anak kontrakan yang sering mandi malam,” ungkap Milea.

Milea menuturkan setelah kejadian yang menimpanya itu, hingga hari ini dia tidak berani pulang ke kontrakan. “Setelah beberapa hari menenangkan diri dan berdiskusi dengan orang tua dan teman-teman, Saya memutuskan untuk lapor polisi agar dibantu untuk mengusut pelakunya,” ujar Milea.

Milea menjelaskan kontrakannya berpagar dan dihuni lima orang perempuan. Para tamu laki-laki selain keluarga dilarang masuk ke dalam kamar. Ada dua kamar mandi yang terletak di pekarangan belakang . Pekarangan belakang tersebut berbatasan dengan pagar asbes setinggi kurang dari 2 meter yang berbatasan dengan rumah tetangga.

Di situ ada pintu penghubung ke rumah tetangga, namun jarang digunakan. “Kamar mandi yang saya gunakan pada saat kejadian menempel dengan pagar tersebut. Saya melaporkan kejadian ini ke polisi dengan tujuan memberi efek jera ke pelaku dan supaya kasus seperti ini tidak terjadi lagi,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya