Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Informasi yang dihimpun Solopos.com, pistol dan peluru itu kali pertama ditemukan oleh seorang pekerja bangunan Seno, 50, warga Karang, Delanggu, Klaten. Ketika itu Seno menggali tanah untuk membuat lubang pondasi bangunan di depan rumah milik Sarwo Baroto, 53. Saat menggali tanah sedalam 50 cm, ia menemukan peluru yang berlumur serbuk kapur atau gamping. Setelah mengecek ternyata di dekat peluru-peluru itu terdapat pistol dalam kondisi berkarat. Aparat Polsek Banjarsari yang dilapori lantas mengamankan barang-barang temuan itu.
“Senpi dan peluru ditemukan pukul 13.00 WIB. Tetapi pemilik rumah baru melapor ke polisi pukul 16.00 WIB, karena ia tidak berani mengotak-atiknya,” jelas Kanitreskrim Polsek Banjarsari, AKP Edi Hartono saat ditemui wartawan di Mapolsek, Selasa sore.
Ia yang mewakili Kapolsek Banjarsari, Kompol Andhika Bayu Adhitama, lebih lanjut menerangkan, dari pengakuan Sarwo, kakek dan kakek buyutnya merupakan pejuang kemerdekaan. Kakeknya adalah anggota tentara pelajar, sedangkan kakek buyutnya merupakan tentara Koninklijke Nederlands(ch)-Indische Leger (KNIL) atau tentara kerajaan Hindia-Belanda. Atas dasar itu, senjata temuan diduga merupakan milik leluhur pemilik rumah Sarwo.
“Kalau dari pengamatan peluru-peluru masih aktif. Sedangkan pistol sudah rusak karena berkarat. Senjata itu tidak ada kaitannya dengan teroris atau hal lain. Kami menduga pistol itu senjata kuno peninggalan masa perjuangan Indonesia milik leluhur pemilik rumah,” lanjut Edi mewakili Kapolresta Solo, Kombes Pol Asjima’in. Senjata dan amunisi tersebut langsung diamankan. Selanjutnya polisi akan menyelidikinya lebih lanjut.