SOLOPOS.COM - Dua pekerja memasang baliho kampanye penanggulangan HIV/AIDS di kompleks Atrium Sragen, Minggu (3/12/2017). (Tri Rahayu/JIBI/Solopos)

KPA Sragen menyebutkan temuan mengejutkan pascapenutupan prostitusi terselubung Gunung Kemukus.

Solopos.com, SRAGEN —  Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Sragen menemukan lokasi mangkal (hotspot) baru pekerja seks komersial (PSK). Lokasi mangkal baru ini ditemukan pasca kawasan lokalisasi terselubung di kompleks Gunung Kemukus ditutup Gubernur Jawa Tengah (Jateng) pada 2014.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Lokasi mangkal baru PSK itu yakni di perlintasan jalan tol mulai dari Gondang-Masaran. Lokasi hotspot baru itu ditemukan KPA sejak setahun terakhir.

Hal itu diungkapkan Koordinator Program KPA Sragen Wahyudi saat berbincang dengan Solopos.com seusai menggelar Street Canvasting di arena Car Free Day (CFD) Sragen, Minggu (3/12/2017). (Baca: Prostitusi Gunung Kemukus)

Aksi tersebut membawa pesan pencegahan HIV/AIDS dengan menggandeng mitra peduli HIV yang terdiri dari KPA Sragen, Muslimat NU, Aisyiyah Sragen, Pilar, Kelompok Dukungan Sebaya (KDS) Sukowati, dan Komunitas Onthel Sukowati.

“Saya Berani, Saya Sehat. Lindungi yang Tersayang dari HIV/AIDS,” demikian tema yang diangkat mereka.

Wahyudi menjelaskan data jumlah PSK di Gunung Kemukus itu yang tahu persis Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sragen.

HIV/AIDS

Wahyudi menyebut data terakhir yang diterima KPA Sragen per September 2017 jumlah PSK yang positif terinfeksi HIV/AIDS di Gunung Kemukus sebanyak 14 orang dan potensi PSK yang ada sebenyak 250 orang. (Baca: 4 PSK Kemukus Positif HIV)

“Angka potensi jumlah PSK mobile itu terhitung kecil bila dibandingkan sebelum adanya penutupan oleh Gubernur pada 2014 lalu. Sebelum ada penutupan setiap Jumat Pon dan Jumat Klion pengunjungnya bisa mencapai 2.500 orang dan 50% di antaranya bukan peziarah murni tetapi hanya bersenang-senang di Kemukus. Mereka hanya ingin kaya dari ritual seks di sana,” ujarnya.

Wahyudi mengungkapkan PSK mobile itu sulit dideteksi lokasinya karena mereka biasanya on call kepada para pelanggannya. Munculnya hotspot baru di jalan tol itu, kata dia, sebagai dampak atas penutupan Gunung Kemukus dan dominan merupakan PSK mobile. (Baca: 60 Karaoke Gunung Kemukus Kukut)

Penutupan Kemukus yang berlanjut dengan pembersihan Gunung Kemukus oleh Pemkab Sragen, ujar dia, pasti akan berdampak pada munculnya lokalisasi terselubung di daerah lain, seperti Grobogan, Karanganyar, dan Solo.

Wahyudi tidak bosan-bosannya gencar sosialisasi dan memahamkan masyarakat tentang HIV/AIDS. Dia menekankan HIV itu merupakan penyakit kronis yang dapat dikelola seperti halnya penyakit diabetes militus dan hipertensi dengan cara deteksi dini penyakitnya dan rutim minum ARV serta pola hidup bersih dan sehat.

Dia menyatakan dengan cara itu maka kualitas hidup orang dengan HIV/AIDS (ODHA) tetap sehat dan bisa bertahan.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya