SOLOPOS.COM - Peresmian kantor baru BPRS CSU. (Solopos/Farida Trisnaningtyas)

Solopos.com, SOLO — Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) BRS Central Syariah Utama (CSU) resmi menempati kantor barunya di Jalan Rajiman No 439 Laweyan, Solo, pada Rabu (15/9/2021).

Sebelumnya, kantor BPRS Central Syariah Utama berada di Jalan Hasanudin No 109 Solo. BPRS CSU berkomitmen penuh untuk membantu usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Perpindahan kantor ini dihadiri dan diresmikan oleh Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, bersama Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Solo, Eko Yunianto, dan Komisaris Utama BPRS CSU, Achmad Purnomo.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Direktur Utama BPRS CSU, Mukhlis MH Karim, mengatakan pihaknya berterima kasih kepada masyarakat khususnya nasabah yang telah mempercayakan kebutuhan perbankan pada BPRS CSU di tengah banyaknya pilihan yang ada.

Baca Juga: BP Jamsostek Gelar Vaksinasi Sasar Ojol di Terminal Tirtonadi

Ekspedisi Mudik 2024

“Dengan fokus pada segmen usaha mikro, kecil, dan menengah [UMKM] serta masyarakat umum, kami terus berupaya melakukan inovasi yang berorientasi pada pengalaman perbankan yang lebih baik. Kami juga terus mengusahakan peningkatan pelayanan nasabah untuk kepuasan yang lebih optimal sehingga kami berusaha memberikan gedung baru demi pelayanan kepada nasabah,” ujar dia, dalam peresmian.

Mukhlis menyampaikan berkat kepercayaan masyarakat Solo dan sekitarnya, BPRS CSU tumbuh baik selama 2021. Pada Juni 2021 aset BPRS CSU mencapai Rp40,1 miliar atau tumbuh 18,8% dari posisi akhir tahun lalu. Sedangkan dana masyarakat yang dihimpun (DPK) sebesar Rp36,4 miliar atau naik 20,1% dibandingkan dengan Desember 2020. Sementara penyaluran dana yang difokuskan pada pembiayaan UMKM segmen masyarakat menengah ke bawah sebesar Rp33,6 miliar.

BPRS CSU ini didukung oleh pemegang saham yang cukup concern terhadap ekonomi syariah dan pemberdayaan ekonomi umat khususnya UMKM di Solo. Komitmen para pemegang saham diwujudkan tidak hanya dalam permodalan, tapi juga brand value, knowledge, dan pendampingan skill masyarakat.

“Dengan pengalaman bisnis terbaik, cakupan nasional, dan bisnis nasional, yang akan dijalankan serta jaringan yang luas yang dimiliki, insya allah BPRS CSU berkembang. Pastinya berkontribusi signifikan terhadap UMKM di Soloraya,” imbuh dia.

Wujud Rasa Syukur

Ketua OJK, Eko Yunianto, menjelaskan keberhasilan pendirian jaringan kantor sangat ditentukan oleh kemampuan daerah yang menjadi lokasi bank dalam menyerap produk bisnis dan jasa yang diberikan serta upaya seluruh sumber daya bank untuk fokus pada strategi pengembangan pasar agar mampu bersaing dalam mengelola nasabahnya.

“Hal tersebut bukan persoalan yang mudah, terlebih di tengah perkembangan financial technology dan digital banking yang secara keseluruhan telah mengubah operasional perbankan secara konvensional sehingga mampu meningkatkan efisiensi, menurunkan biaya, dan meningkatkan jumlah nasabahnya,” ungkap dia.

Eko menambahkan BPRS CSU meresmikan kantor baru sebagai wujud rasa syukur terpenuhinya sarana prasarana dalam rangka memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat. OJK berharap relokasi gedung kantor BPRS CSU dapat menambah motivasi dan meningkatkan etos kerja bagi seluruh karyawan serta dapat memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat serta meningkatkan kontribusi perbankan Soloraya.

Baca Juga: Tarif Gratis Selama Uji Coba Selesai, Segini Tarif Normal KA Bandara YIA

Di tengah pandemi Covid-19 industri BPRS di Soloraya mencatatkan pertumbuhan yang positif. Ini baik dari sisi penghimpunan dana maupun penyaluran dana. Hal ini terlihat dari total aset pada Juli 2021 tumbuh 39,8% secara year on year (yoy). Sementara DPK tumbuh sebesar 43,61% dan penyaluran pembiayaan tumbuh 22,19%. Sedangkan dari rasio pembiayaan bermasalah (NPF) mampu ditekan dari sebelumnya 7,94% menjadi 3,87%. Hal tersebut menunjukkan bawah industri BPRS memiliki peranan penting khususnya perbankan di Soloraya ini.

“Dengan total aset yang disampaikan direktur utama tadi mencapai Rp40,1 miliar tentunya BPRS CSU memiliki pangsa pasar 4,47% dari total pangsa pasar BPRS di Soloraya. Dengan demikian, peluang untuk terus tumbuh masih sangat lebar. Namun begitu, kami mengingatkan BPRS dalam menjalankan bisnisnya selalu berpedoman pada ketentuan yang berlaku dan menerapkan tata kelola yang sehat,” papar dia.

Sementara itu, Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, meyakini Solo akan menjadi trend setter ekonomi syariah di Indonesia. “Saya harap sekali relokasi BPRS CSU ini bisa mengurangi kejadian [pinjol ilegal]. Pemkot sangat komitmen untuk mengawal UMKM kami. Selain itu, saya berharap UMKM di Solo bisa naik kelas, bisa bebas terjerat dari pinjol, bisa jadi roda penggerak untuk melakukan pemulihan ekonomi di Solo,” jelas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya