Solopos.com, SEMARANG — Tembok bangunan Stasiun Pekalongan, Jawa Tengah yang berstatus bangunan cagar budaya atau BCB roboh, Sabtu (6/3/2021). Belum diketahui secara pasti penyebab robohnya tembok bangunan Stasiun Pekalongan itu.
Robohnya tembok itu diduga karena sudah lapuk akibat termakan usia. Meski demikian, tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut. Perjalanan kereta api di Stasiun Pekalongan juga tetap berjalan normal seperti sedia kala.
Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda
Hanya saja, robohnya tembok bagian atas Stasiun Pekalongan itu membuat kondisi ruang tungu zona satu menjadi berantakan.
Baca Juga: 7 Tanaman Ini Kata Fengsui Datangkan Hoki ke Rumah
Ruang tunggu menjadi kotor dan membuat calon penumpang kereta api menjadi tidak nyaman.
Manajer Humas PT KAI Daops IV Semarang, Krisbiyantoro, mengatakan insiden robohnya tembok bangunan Stasiun Pekalongan itu terjadi sekitar pukul 12.45 WIB. Tembok yang runtuh sepanjang 11 meter dan lebar 1 meter, atau dari ruang laktasi hingga ruang pengatur perjalanan kereta api.
Tembok Lapuk
“Diduga runtuhnya dinding tembok karena sudah lapuk dan tidak ada perkuatan struktur pengikat balok dan kolom atau besi tulangan. Kami meminta maaf kepada penumpang atas ketidaknyamanan ini,” ujar Krisbiyantoro dalam keterangan resmi.
Baca Juga: Pabrik Mobil Listrik Tesla di India, Indonesia Kebagian Apa?
Pria yang karib disapa Kris ini mengatakan bangunan Stasiun Pekalongan merupakan bangunan lama. Bahkan bangunan stasiun yang didirikan sejak 1898 itu masuk dalam daftar bangunan cagar budaya atau BCB.
Kris pun menngatakan pihaknya akan segera melakukan perbaikan dengan memasang struktur balok di atas bekas patahan dinding yang runtuh. Renovasi diperkirakan membutuhkan waktu sekitar satu pekan.
“Renovasi akan membutuhkan waktu sepekan untuk menutup area dinding yang ambrol. Kita akan bentuk menyerupai dinding yang lama,” jelasnya.