SOLOPOS.COM - Anggota DPR RI Agustina Wilujeng. (Solopos/Kurniawan)

Solopos.com, SOLO — Kabar mengenai tembok Benteng Baluwarti kompleks Keraton Kartasura, Sukoharjo, yang dijebol warga untuk pembangunan tempat indekos sampai ke telinga legislator DPR RI di Senayan, Jakarta.

Wakil Ketua Komisi X DPR RI yang membidangi tentang kebudayaan, Agustina Wilujeng Pramestuti, mengaku prihatin dengan rusaknya bangunan cagar budaya itu. “Kalau sampai tidak tahu itu situs cagar budaya, parah. Parah!” ujarnya kepada wartawan di Solo, Minggu (24/4/2022).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Legislator dari Daerah Pemilihan (Dapil) IV Jawa Tengah (Jateng) tersebut mempertanyakan perizinan pembangunan indekos di lokasi eks Benteng Keraton Kartasura itu. Sebab untuk membangun rumah indekos harus ada izinnya.

“Kan ada izinnya dalam proses itu. Lah itu diterbitkan oleh siapa? Izin harusnya ada. Dia berani bulldozer kan harusnya ada izinnya. IMB-nya pasti ketahuan. Itu harus ada kajian yang terintegrasi. Sistem perizinan itu tak hanya di satu titik,” urainya.

Ekspedisi Mudik 2024

Agustina menilai insiden tembok Benteng Keraton Kartasura dijebol warga menjadi kesalahan banyak pihak. Sebab pemeliharaan situs cagar budaya tidak hanya menjadi tanggung jawab pemilik tanah, tapi juga pemerintah serta masyarakat.

Baca Juga: Tembok Keraton Kartasura Dijebol, Legislator: Pemkab Kurang Mengedukasi

Dia pun mengingatkan perusakan terhadap cagar budaya ada konsekuensi hukumnya. “Kalau sudah di-bulldozer berarti sudah rusak. Kalau merusak cagar budaya yang dilestarikan ada peraturan perundangannya. Itu sudah urusan polisi,” kata dia.

Sosialisasi Cagar Budaya Kurang

Lebih jauh Agustina mengaku prihatin dengan fenomena derasnya arus informasi di era keterbukaan sekarang ini. Sebab tren itu ternyata berdampak terhadap anak-anak muda bangsa yang lebih menyukai dan tahu tentang budaya dari luar.

Parahnya, berkembangnya pengetahuan generasi penerus bangsa tentang budaya luar tidak diimbangi dengan pengetahuan tentang budaya sendiri. Budaya bangsa itu termasuk di dalamnya tentang cagar-cagar budaya yang sangat banyak.

Baca Juga: Waduh! Tembok Bekas Keraton Kartasura Dijebol Warga dengan Alat Berat

“Sosialisasi untuk itu kurang sekali. Tugas siapa sebenarnya? Tidak hanya sekolah, tidak hanya pemerintah. Kita semua punya tugas itu. Pasti tidak semua hafal cagar budaya di daerah masing-masing. Jadi mari semuanya harus paham,” kata Agustina.

Ia mengaku sangat menyayangkan tembok cagar budaya di Keraton Kartasura dijebol warga. Agustina mengingatkan semua elemen bangsa, bahwa keterbukaan informasi sekarang ini ibarat dua sisi mata uang.

Di satu sisi memberikan banyak informasi yang akan mengisi dan menambah wawasan bangsa. Di sisi lain ada aspek yang hilang.

“Kita kan sebenarnya bisa mengisi gelas pengetahuan dengan hal-hal di sekitar kita. Ketika anak-anak sekarang tidak paham tentang budaya ya bukan sepenuhnya salah mereka. Karena informasi yang ditampilkan di laman kita tidak menarik,” sesalnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya