SOLOPOS.COM - Lima pelaku atau pembunuh bayaran yang menembak istri anggota TNI di Semarang saat dihadirkan di Mapolda Jateng, Senin (25/7/2022). (Solopos.com-Adhik Kurniawan)

Solopos.com, SEMARANG — Anggota TNI Yon Arhanud 15, Kopda Muslimin, yang menjadi dalam percobaan pembunuhan istrinya di Semarang ternyata mengeluarkan uang hingga ratusan juta untuk membayar pembunuh bayaran. Bahkan, Kopda M rela membayar masing-masing pembunuh bayaran itu Rp24 juta per orang.

Hal itu diungkapkan Kapolda Jateng, Irjen Pol. Ahmad Luthfi, saat menggelar konferensi pers terkait penembakan istri anggota TNI itu di Mapolda Jateng, Kota Semarang, Senin (25/7/2022). Kapolda menyebutkan Kopda M membayar para pelaku Rp124 juta untuk membunuh istrinya, masing-masing pelaku diketahui mendapat bayaran Rp24 juta.

Promosi Safari Ramadan BUMN 2024 di Jateng dan Sulsel, BRI Gelar Pasar Murah

“Mereka [lima pelaku] mengaku mendapat instruksi dari suaminya [korban] sendiri [Kopda Muslimin]. Saat kejadian, [pembunuh bayaran di Semarang] juga mengaku menembak dua kali [korban]. Tembakan pertama tidak mengenai sasaran dan tembakan kedua tembus dan satu proyektilnya bersarang di tubuh korban,” kata Luthfi.

Luthfi menjelaskan, lima pembunuh bayaran itu diperintahkan suami korban untuk menembak sang istri tepat di depan rumahnya di Jalan Cemara Nomor 1, Perumahan Grand Cemara, Banyumanik, Kota Semarang pada Senin (18/7/2022) lalu. Kelima pelaku beserta barang bukti juga telah ditangkap, namun suami korban yang juga otak percobaan pembunuhan itu masih dalam pengejaran.

Kelima pelaku yang telah ditangkap itu yakni Sugiyono alias Babi, Supriyono, Agus Santoso, Ponco dan Dwi Sulistyono. Sugiyono alias Babi merupakan eksekutor penembakan di lokasi kejadian sedangkan Dwi berperan sebagai penyedia senjata api (senpi).

Baca juga: Kopda M Bayar Tunai Pembunuh Bayaran Saat Tunggui Istri di Rumah Sakit

“Itu (senpi), transaksi pembelianya senilai Rp3 juta,” jelas dia.

Meski kelima pelaku termasuk pembunuh bayaran yang coba melakukan pembunuhan terhadap istri anggota TNI di Semarang itu telah ditangkap, Kopda Muslimin hingga saat ini belum diketahui keberadaanya. Aparat gabungan TNI dan Polri saat ini masih melakukan pengejaran terhadap suami korban itu.

Sementara itu, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jenderal TNI Dudung Abdurachman, yang turut hadir di Mapolda Jateng, Kota Semarang, mengapresiasi tindakan cepat yang dilakukan kepolisian yang sigap memburu lima pelaku penembakan atau pemburu bayaran itu kurang dari sepekan. Disebutkan, Korban R alias Rina Wulandari merupakan anggota Persit yang mendapat perhatian khusus dari dirinya.

Baca juga: Tawuran Suporter Persis Solo di Jogja Viral, Ini Reaksi Polda Jateng

“Kita juga menengok kondisi korban penembakan yang masih dirawat di Rumah Sakit Kariadi. Semoga kondisinya segera pulih dan sembuh,” ujar Dudung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya