SOLOPOS.COM - Pengunjuk rasa mengibarkan bendera Ukraina dan Rusia saat aksi damai di depan Kedutaan Besar Rusia di Jakarta, Jumat (4/3/2022). (Antara/M Risyal Hidayat)

Solopos.com, SOLO – Invasi Rusia ke Ukraina yang dimulai pada Kamis (24/2/2022) membuat banyak negara mengecam. Bahkan, tak sedikit memberikan sanksi kepada negara yang dipimpin oleh Presiden Vladimir Putin tersebut.

Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Rabu (2/3/2022), mengadopsi sebuah resolusi yang menuntut Rusia untuk segera mengakhiri invasi Rusia di Ukraina.

Promosi Safari Ramadan BUMN 2024 di Jateng dan Sulsel, BRI Gelar Pasar Murah

Jumlah negara yang menyetujui resolusi PBB sebanyak 141 negara setuju mengutuk tindakan Rusia, sebanyak lima negara tidak setuju, dan 35 negara lainnya abstain.

Lima negara tersebut tampaknya mendukung langkah Rusia. Negara mana saja? Berikut ulasannya seperti dilansir dari berbagai sumber, Rabu (9/3/2022):

Baca Juga: Langgar Gencatan Senjata, Pasukan Rusia Tembaki Koridor Kemanusiaan

1. Belarusia

Belarusia merupakan sekutu Rusia dalam serangan ke Ukraina. Sebelumnya, kedua negara ini menggelar latihan perang bersama hingga memberi jalan militer Kremlin ke Ukraina.

Belarusia secara de-facto melancarkan perang terhadap Ukraina dengan membiarkan pasukan Rusia menggunakan wilayahnya untuk menginvasi Ukraina, dan memberikan akses ke rumah sakit maupun intelijen.

NATO melaporkan bahwa Rusia menempatkan hingga 30.000 tentara di Belarus. Putin juga dikabarkan sempat berkomunikasi dengan Presiden Belarusia Alexander Lukashenko sebelum melancarkan serangan ke Ukraina, memberi informasi terkait situasi yang terjadi di perbatasan.

2. Venezuela

Kedekatan Rusia-Venezuela sudah terjalin sejak masa pemerintahan eks Presiden Hugo Chavez. Hal ini terutama setelah adanya larangan pembelian alutsista dari AS pada 2007 silam, dan membuat negara Amerika Selatan itu beralih ke Rusia.

Rusia juga membantu Venezuela yang tengah dilanda krisis ekonomi dengan mendesain mata uang kripto dan mengirimkan dua pesawat bomber Tu-160 pada 2018. Selain itu, Rusia juga menyediakan vaksin COVID-19 bagi Venezuela yang sedang diblokade ekonomi oleh AS.

Venezuela menjadi negara yang terang-terangan membela Rusia. Sehari sebelum serangan Kremlin ke Ukraina, Presiden Venezuela Nicolas Maduro menyatakan keberpihakannya kepada Putin.

Menurut Maduro, Rusia merupakan negara yang harus dihormati. Dengan keberpihakan Maduro, ketegangan Rusia-Ukraina dan NATO semakin terasa di kawasan Eropa.

Baca Juga: Dubes Ukraina dan Dubes Rusia Datangi Kantor PBNU, Ini Kata Gus Yahya

3. Iran

Iran juga jadi salah satu negara yang menolak mengecam serangan Rusia ke Ukraina. Hal ini disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian.

Ia menyatakan pihaknya menyesalkan eskalasi konflik Rusia-Ukraina. Tetapi, ujarnya, krisis tersebut berakar dari provokasi NATO.

“Krisis Ukraina berakar pada provokasi NATO. Kami tidak percaya bahwa menggunakan perang adalah solusi,” kata Amir-Abdollahian beberapa waktu lalu.

4. Kuba

Kuba dan Rusia memiliki hubungan erat sejak lama. Hal ini terlihat dari Rusia yang menjadi negara pertama mengirimkan bantuan setelah Kuba diterjang tiga badai pada 2008 silam.

Terkait serangan Rusia ke Ukraina, Presiden Majelis Kekuatan Rakyat Nasional Kuba Esteban Lazo menegaskan, Moskow memiliki hak untuk membela diri dan NATO harus menjamin keamanan yang diminta Rusia dengan tidak berhubungan kepada Ukraina.

Baca Juga: Konflik Ukraina Perang Supremasi Rusia, AS, dan Eropa

5. Myanmar

Dari Asia Tenggara, Junta Militer Myanmar mengaku mendukung serangan Rusia ke Ukraina dengan dalih kedaulatan negara. Rusia dan Myanmar diketahui memiliki hubungan diplomatik yang hangat. Moskow menjadi sekutu utama Naypyidaw dan pemasok senjata bagi militer negara itu.

“Pasukan Rusia sudah melakukan tindakan yang benar untuk mempertahankan kedaulatan mereka,” kata Juru Bicara Junta Militer Myanmar, Zaw Min Tun, dalam pernyataan resmi dikutip AFP.

6. Suriah

Rusia dan Suriah memang merupakan sekutu. Rusia telah lama mendukung pemerintahan Presiden Suriah Bashar Al-Assad dari gempuran militer Amerika Serikat yang ingin menggulingkannya.

Al-Assad sendiri menyatakan dukungannya terhadap serangan Rusia ke Ukraina. Dukungan itu disampaikan Assad saat melakukan panggilan telepon dengan Putin pada akhir Februari melalui kantor kepresidenan Suriah.

“Selama bertelepon, mereka berbicara tentang situasi di Ukraina dan operasi militer khusus oleh Federasi Rusia untuk melindungi penduduk sipil di wilayah Donbass,” bunyi pernyataan kantor Assad seperti dikutip Reuters.



7. Korea Utara (Korut)

Korea Utara (Korut) sendiri mendukung Rusia di Mosi Majelis PBB. Ini terungkap saat voting dilakukan 3 Maret kemarin.

Sebelumnya Korut) buka suara mengenai situasi Ukraina dan Rusia saat ini. Kementerian Luar Negeri Korut menyalahkan “kebijakan hegemoni Amerika Serikat (AS) dan Barat” atas krisis Ukraina.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya