SOLOPOS.COM - Pengunjung Pasar Wisata Tanggulangin Sidoarjo tengah melihat-lihat produk kerajinan tas dan sepatu karya perajin setempat. Tanggulangin merupakan salah sentra UKM yang mendapat pembinaan pemasaran produk melalui teknologi informasi dari PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. (Peni Widarti/JIBI/Bisnis)

Solopos.com, SIDOARJO – PT Telekomunikasi Indonesia Tbk menargetkan 1 juta pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) di seluruh Indonesia pada 2015 untuk bergabung dalam program Indipreneur atau peningkatan kompetensi melalui teknologi informasi.

Direktur Enterprise and Business Telkom Muhammad Awaluddin mengatakan dalam menggarap pasar bisnis UKM, Telkom pun meluncurkan program small medium enterprise (SME) Indonesia Bisa atau program pengelolaan 100 sentra UKM di seluruh Indonesia.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Sebelumnya sudah dilakukan pilot project pada 2013 dengan menggarap 20 sentra UKM di Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi, Serang dan Karawang,” katanya dalam peluncuran SME Indonesia Bisa, di sentra industri kerajinan tas dan sepatu, di Tanggulangin, Sidoarjo, Senin (13/1/2014).

Program SME merupakan pembinaan bagi pelaku usaha kecil menengah agar lebih modern dan kompetitif dengan memanfaatkan teknologi untuk promosi produk kreatif para perajin.

“Teknologi informasi akan mempermudah para pelaku UKM dalam menjalankan usaha dan cepat go global,” imbuh Awaluddin.

Untuk tahun ini pun, Telkom menargetkan 500.000 pelaku UKM yang bisa bergabung dalam program Indipreneur. Diketahui, efek penjualan produk UKM melalui online dalam beberapa tahun terakhir cukup menggiurkan.

Hanya saja, pebisnis online kerap kali hanya bermodal teknologi dan informasi untuk mencari keuntungan dari produk yang dijualnya. Untuk itu, para perajin atau pelaku usaha kecil pun akan diajarkan untuk menggandeng para pebisnis online agar produk yang dihasilkan mampu dikenal banyak orang.

Bagong Suyanto, pengamat dan incubator bisnis Universitas Airlangga, mengatakan meski Telkom meluncrukan program tersebut, tetapi diharapkan program itu tidak mematikan pelaku usaha lain yang belum terjangkau teknologi informasi.

“Program ini mampu memberikan kemudahan. Namun, jangan sampai tidak merata atau hanya mampu menolong satu atau dua orang dengan produk sama tetapi justru mengambil pangsa pasar pelaku usaha lainnya,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya