SOLOPOS.COM - Petugas mengecek suhu kondisi sapi yang ditemukan mulut berbusa di Pasar Hewan Karangpandan, Kabupaten Karanganyar pada Rabu (18/5/2022). (Solopos.com/Indah Septiyaning Wardani)

Solopos.com, KARANGANYAR — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karanganyar akhirnya menutup semua pasar hewan di Bumi Intapari mulai Kamis (16/6/2022). Penutupan pasar hewan ini dilakukan setelah kasus PMK di Karanganyar diyakini sudah banyak.

Penutupan pasar hewan dilakukan hingga waktu yang belum ditentukan. Sebelumnya, Pemkab Karanganya beberapa kali menolak wacana penutupan pasar hewan.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Keputusan tersebut dituangkan dalam surat pemberitahuan kepada kordinator pasar hewan dari Dinas Perdagangan Tenaga Kerja Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disdagnakerkop UKM) Nomor 510/1961.7.2/VI/2022 pada hari yang sama.

Kepala Disdagnakerkop UKM Karanganyar, Martadi, mengatakan penutupan tersebut dilakukan di seluruh pasar hewan tanpa terkecuali. “Penutupan ini menindaklanjuti surat dari Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah Nomor 510/261 tertanggal 30 Mei 2022 terkait Pengendalian Penanggulangan PMK,” ujarnya, Kamis.

Ekspedisi Mudik 2024

Ia berharap semua pengelola pasar hewan di Karanganyar mematuhi ketetapan tersebut. Selain itu ia juga berharap kepada masyarakat yang akan berkurban atau ingin membeli ternak bisa membeli hewan peternak lokal di kandang langsung.

Baca Juga: Pasar Hewan Ditutup, Begini Siasat Pedagang Ternak di Wonogiri

Di Karanganyar ada lima pasar hewan yakni Pasar Hewan Karangpandan (sapi), Pasar Hewan Gondangrejo, Pasar Hewan Jatipuro, dan Pasar Hewan Karanganyar.

Kepala Bidang (Kabid) Peternakan pada Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan Karanganyar, Hari Sulistyo, mendukung penutupan pasar hewan tersebut.

“Memang banyak peternak yang resah karena PMK ini sangat cepat dan menyebar, radiusnya bisa mencapai 20 kilometer. Sehingga dengan penutupan pasar hewan ini diharapkan persebaran PMK bisa ditekan dan masyarakat khususnya peternak lebih tenang,” ujarnya.

Meski demikian, Hari tidak bisa menyebut berapa jumlah kasus PMK di Karanganyar. Namun ia meyakini bahwa jumlahnya cukup banyak. “Saya tidak pegang datanya. Saya sedang di Semarang ini. Tapi banyak pastinya,” imbuhnya.

Baca Juga: Penutupan Pasar Hewan di Sragen Diperpanjang 10 Hari

Seperti diberitakan, sapi-sapi di Karanganyar positif PMK. Kasus pertama ditemukan di Kecamatan Jumapolo, kemudian ditemukan juga di Kecamatan Tawangmangu, Kecamatan Kebakkramat, Kecamatan Tasikmadu, dan sebagainya. Sebagian sapi yang sakit telah sembuh.

Di saat jumlah sapi yang sakit ini belum terlalu banyak, Pemkab belum mau menutup pasar hewan. Upaya pencegahan hanya berupa pengetatan pengawasan lalu lintas ternak. Kini, kasusnya telanjur banyak baru dilakukan penutupan pasar hewan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya