SOLOPOS.COM - Gedung Instalasi Gawat Darurat RSUD Sragen berdiri megah di Jl. Sukowati Timur, Nglorog, Sragen, Kamis (30/1/2020). (Solopos/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen akan membangun gedung empat lantai untuk 32 unit kamar VIP dengan dana senilai Rp25 miliar pada 2020. Rencana pembangunan gedung baru itu dilakukan dengan mengubah detail engineering design (DED) lama yang sebelumnya menelan dana Rp70 miliar.

Penjelasan itu disampaikan Direktur RSUD Sragen Didik Haryanto saat ditemui wartawan di ruang kerjanya, Kamis (30/1/2020). Didik akan menghadap Bupati Sragen sebelum melakukan lelang umum atas kontruksi proyek itu. Didik sengaja menyiapkan rencana pembangunan gedung setinggi empat lantai itu dengan sematang-matangnya, termasuk penyiapan regulasi.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Semua Pasar di Solo Ikut, Peserta SGS 2020 Capai 17.000 Tenant

Dia mengatakan DED lama terpaksa diajukan untuk penghapusan aset karena sudah jadi aset senilai Rp417 juta. Setelah DED lama dihapus, kata dia, sudah disiapkan DED baru dengan nilai anggaran jauh lebih rendah, yakni hanya Rp25 miliar.

“Hari ini, Wadir Pelayanan dan Mutu ke Surabaya dalam rangka survei calon konsultan perencanaan terkait dengan pembangunan gedung VIP itu. Kami juga menggandeng tim ahli dari Undip [Universitas Diponegoro] Semarang. Dari sisi regulasi, kami sudah menyiapkan peraturan direktur dan dilengkapi dengan peraturan bupati [perbup],” ujar Didik.

Kemenparekraf Dibully Gara-Gara Foto Candi Borobudur

Didik merencanakan proyek gedung itu akan selesai dalam waktu enam bulan. Dia mengatakan teknis lelangnya untuk pekerjaan konstruksi dilakukan lewat lelang umum sedangkan untuk perencanaan dan pengawasan BLUD bisa mendapat keleluasaan untuk penunjukan langsung sampai Rp1 miliar.

Didik menerangkan kamar VIP RSUD Sragen sekarang ada 15 unit, yakni 9 unit di Wijaya Kusuma dan 6 unit di Teratai. Nantinya, kamar VIP itu akan diubah menjadi kamar kelas III. Dia mengungkapkan kebutuhan kamar kelas III di Jawa Tengah masih tinggi. Ddik menyebut dari data terakhir kebutuhan kamar kelas III RS mencapai 65% tetapi baru terpenuhi 35%.

3 Ruko di Tanjung Anom Sukoharjo Diobok-Obok Maling

“Kamar kelas III itu bisa untuk memenuhi kebutuhan yang ada. Selama ini jumlah kamar kelas III sebanyak 161 unit, kelas II 70 unit, kelas I sebanyak 34 unit, dan VIP sebanyak 15 unit. Selain itu, target pendapatan per Juli 2019 sudah tercapai 105,4% dari total target Rp126,5 miliar. Sedangkan piutang BPJS masih mencapai Rp38,6 miliar dan kewajiban pihak ketiga Rp10 miliaran,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya