Solopos.com, SOLO — Pembangunan flyover Purwosari menjadi satu dari sekian fasilitas umum yang dibangun Pemerintah Kota (Pemkot) Solo. Proyek dengan anggaran hingga Rp104 milia ditargetkan rampung Desember tahun ini.
Solo kembali diguyur dana miliaran rupiah untuk membangun sejumlah fasilitas umum. Dua pekan lalu, perlintasan sebidang Purwosari menandai awal pembangunan flyover yang menelan anggaran Rp104 miliar tersebut.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
60 Pohon Masih Dipertahankan di Lahan Proyek Flyover Purwosari Solo, Ini Alasannya
Dalam seremonial penutupan perlintasan sebidang Purwosari, Rabu (5/2/2020), Kepala Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional Wilayah VII, Akhmad Cahyadi, mengatakan bangunan flyover Purwosari memiliki tiang penyangga 120 titik dengan panjang masing-masing 18 meter hingga 21 meter. Pelaksana proyek menggunakan dua bore pile dan satu bore pile agar mampu menyelesaikan tiga tiang per hari.
Pembangunan flyover menjadi komitmen Kementerian Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) akibat arus lalu lintas yang padat dan adanya double track sehingga intensitas kereta api bertambah.
Pejalan Kaki di Rel Ganda Jl. Transito Meningkat Akibat Proyek Flyover Purwosari Solo
Pembangunan infrastruktur transportasi itu diharapkan mengurangi kemacetan. Sebab, pertumbuhan kendaraan di Solo tidak sebanding dengan pembangunan infrastruktur transportasi.
Kendati begitu, pembangunan tak hanya berdampak pada pengalihan arus. Kemacetan, matinya penarik becak, dan sepinya pusat bisnis di titik tersebut juga dikeluhkan.
Belum lagi pengeluaran ekstra Pemkot untuk biaya perawatan jalan-jalan yang menjadi penopang pengalihan arus.
Bahagia Itu Sederhana! Proyek Flyover Purwosari Solo Jadi Wisata Dadakan
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
