SOLOPOS.COM - Penjelasan Teknologi Plasmacluster oleh Assistant Manager Product Strategy Group PT Sharp Electronics Indonesia Yudha Eka Putra. (Istimewa/Sharp)

Solopos.com, SOLO – PT Sharp Electronics Indonesia  mengumumkan temuan baru terhadap kemampuan teknologi Plasmacluster yang telah lolos uji dalam menurunkan risiko penularan Novel Coronavirus (SARS-CoV-2) penyebab Covid-19 melalui udara.

Dalam sebuah acara di Jenewa beberapa waktu lalu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengakui bukti yang muncul tentang penyebaran virus corona jenis SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 melalui airborne atau udara.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kendati belum dapat dipastikan secara valid, namun kemungkinan penyebaran Covid-19 melalui udara ini tetap dapat terjadi. Yakni jika keadaan lingkungan mendukung terhadap perkembangan virus corona. Seperti kualitas udara yang buruk akibat sirkulasi udara yang tidak baik.

Waspada, Penelitian Terbaru Sebut Penuaan Tercepat Mulai 40 Tahun

Melalui kegiatan webinar yang diselenggarakan Selasa (22/9/2020), PT Sharp Electronics Indonesia  mengumumkan temuan baru pertama di dunia terhadap kemampuan teknologi Plasmacluster.

“ Teknologi Plasmacluster ini merupakan kontribusi yang dapat dilakukan oleh Sharp dalam membantu menjaga kesehatan konsumen setianya di seluruh dunia,” ungkap Shinji Teraoka, Presiden Direktur PT Sharp Electronics Indonesia.

Sharp Corporation bersama beberapa pihak untuk pertama kalinya di dunia melakukan penelitian virus corona penyebab Covid-19. Penelitian dilakukan melalui  perangkat uji virus yang dilengkapi dengan teknologi Plasmacluster dari Sharp.

Mereka yang diajak bekerja sama adalah Profesor Jiro Yasuda dari Pusat Penelitian Nasional untuk Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Menular, Institute of Tropical Medicine, Universitas Nagasaki. Kemudian Professor Asuka Nanbo (anggota Dewan Perkumpulan Virologi Jepang) Universitas Nagasaki. Lalu Profesor Hironori Yoshiyama dari Departemen Mikrobiologi, Fakultas Kedokteran Universitas Shimane.

Rekor Mingguan Kasus Baru Covid-19 Pecah, Hampir 2 Juta dalam 7 Hari

Dalam penelitian ini virus corona penyebab Covid-19 yang melayang di udara disinari oleh ion hasil teknologi Plasmacluster selama sekitar 30 detik. Hasilnya menunjukan bahwa titer infeksi virus dapat berkurang lebih dari 90%.

Resiko Terinfeksi

Menurut Profesor Jiro Yasuda, penggunaan disinfektan seperti alkohol dan deterjen [surfaktan] sangat efektif untuk penanggulangan virus yang melekat (adhesive). Namun, belum ada penanggulangan efektif untuk mengurangi risiko infeksi yang dimediasi oleh aerosol (mikrodroplet) selain memakai masker.

“Tetapi dengan penelitian ini dapat dipastikan jika teknologi Plasmacluster terbukti dapat menonaktifkan virus corona penyebab Covid-19 yang tersuspensi di udara. Sehingga diharapkan dapat menurunkan resiko terinfeksi virus  tidak hanya di rumah, perkantoran, kendaraan. Tetapi juga di ruang fisik seperti institusi medis,” kata Jiro Yasuda.

Arab Saudi Izinkan Umrah Mulai 4 Oktober 2020, Begini Skenarionya

Tentang Teknologi Plasmacluster, cara kerjanya Ion bermuatan positif (H + (H2O) m) dan ion bermuatan negatif (O2– (H2O) n) dilepaskan ke udara secara bersamaan. Selanjutnya ion positif dan negatif secara instan mengikat pada permukaan bakteri di udara, jamur, virus, alergen, dan sejenisnya.

Kemudian teknologi Plasmacluster mengubahnya menjadi radikal OH (hidroksil) yang memiliki daya oksidasi sangat tinggi. Ini adalah teknologi pemurnian udara unik yang bekerja untuk menekan aktivitas bakteri, dan lain-lain. Yakni dengan cara memecah protein di permukaan tubuh mereka melalui reaksi kimia.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya