SOLOPOS.COM - Bupati Karanganyar, Juliyatmono, menyampaikan sambutan dalam acara Kampanye Sehat Jiwa melalui Desa/Kabupaten Siaga Sehat Jiwa (DSSJ) di Pendopo Rumah Dinas Bupati, Kamis (04/11/2021). (Solopos.com/Syifa Tri Hastuti)

Solopos.com, KARANGANYAR – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karanganyar berupaya menekan angka kematian ibu melahirkan di masa pandemi Covid-19.

Salah satu kuncinya adalah perilaku ibu selama mengandung. Bupati Karanganyar, Juliyatmono, menyampaikan pernyataan tersebut saat membuka rapat bersama puskesmas, camat, dan dinas terkait di Ruang Podang kompleks Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Karanganyar, Rabu (24/11/2021).

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Rapat kali itu membahas tentang kematian ibu melahirikan dan bayi. “Satu angka saja [kematian ibu melahirkan]. Bagi Pemkab Karanganyar adalah sesuatu yang besar. Kunci menekan angka kematian ibu adalah memberikan edukasi atau pengetahuan perilaku ibu saat mengandung,” kata Bupati seperti dilansir website Pemerintah Kabupaten Karanganyar, Kamis (25/11/2021).

Baca Juga : Kocak! Susu Kerbau Perah Mampet, Peternak Ini Lapor ke Polisi

Perilaku yang dimaksud, salah satunya mengecek secara rutin ke dokter kandungan. “Rutin cek kepada dokter sehingga benar-benar semuanya sehat dan lahir dengan lancar,” imbuh dia.

Juliyatmono memaparkan data kematian ibu melahirkan di Karanganyar tahun 2021 sebanyak 19 orang. Dari jumlah itu, sebanyak 15 orang meninggal dalam kondisi terpapar Covid-19. Sisanya, kata dia, terkait pemeriksaan kesehatan lain.

Kondisi itulah melecut Pemkab Karanganyar berupaya keras menekan angka kematian ibu melahirkan. Yuli, sapaan akrabnya, juga menyampaikan peralatan, sarana prasarana penunjang kesehatan ibu dan bayi di Karanganyar memadai.

Baca Juga : Kisah Guru di Solo, Jauhi Kemewahan dengan Pakai Motor Jadul ke Sekolah

“Namun, perilaku ibu memang harus lebih banyak diedukasi untuk menurunkan angka kematian ibu. Yang paling dominan memang terus disosialisasikan perilaku ibu hamil dan keluarganya,” tutur dia.

Dia berharap petugas kesehatan hingga tingkat desa betul-betul memperhatikan kondisi kesehatan ibu hamil, terutama di masa pandemi Covid-19. “Semua cek dan re-cek dan kontrol. Dokter secara terus menerus. Meskipun tidak ada keluhan tetap dikontrol sehingga aman dan proses persalinan lancar,” ungkap dia.

Kabid Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan (Dinkes) Karanganyar, Nuk Suwarni, membenarkan data kematian ibu dalam kondisi terpapar Covid-19. Data itu tercatat sejak Januari hingga pekan kedua November.

Baca Juga : Akun WA Bupati Klaten Dipalsukan untuk Penipuan, Ini Penjelasan Pemkab

Nuk menyampaikan risiko ibu hamil terkena Covid-19. Wanita hamil, kata dia, saturasi oksigen cenderung berkurang. Kondisi itu akan semakin bahaya saat ibu hamil terpapar Covid-19 karena saturasi oksigen semakin menurun.

Nuk menyebut ketahanan tubuh ibu hamil harus lebih fit saat menghadapi kondisi tersebut. “Tidak hanya Karanganyar yang tinggi. Hampir di semua wilayah. Karanganyar berada di urutan 13 dari 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah,” jelas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya