SOLOPOS.COM - Prajurit Kodim Boyolali bersama petugas kesehatan menyalurkan paket obat kepada warga isolasi mandiri. (Istimewa-Kodim Boyolali)

Solopos.com, BOYOLALI—Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali berencana mendirikan pos kesehatan di tingkat RT untuk meningkatkan jangkauan layanan kesehatan sekaligus mencegah lonjakan Covid-19. Kebijakan ini dinilai strategis guna memperkuat status Boyolali dengan nol kasus pasien isolasi di fasilitas isolasi terpusat (isoter).

Plt. Dinas Kesehatan Boyolali, Insan Adi Asmono, mengatakan fasilitas isoter yang dikelola Pemkab kosong cukup lama. Tempat isoter di Brotowali 2 atau rusun kosong sejak dua bulan terakhir. Sedangkan, isoter Brotowali 3 atau di Gedung PGRI kosong sekitar 3 pekan terakhir.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Menyikapi hal ini, Pemkab lantas menggagas program pendirian pos kesehatan di tingkat RT. Pos ini merupakan gabungan banyak pos mulai dari posyandu, posbindu, posyandu lansia, posyandu remaja, dan lainnya.

Baca Juga: Proyek Telat, Jekek: Jika Ditangani Pemkab Wonogiri Sudah Saya Selentik

Pos ini akan menambah ikatan intervensi kesehatan menembus sampai ke RT-RT yakni satu RT, satu pos.

“Pengalaman Covid kemarin yang diperlukan itu kecepatan deteksi, ketepatan obat, dan respons rumah sakit yang tanggap. Itu akan kami jadikan pelajaran penting dan bentuk pos kesehatan di RT,” kata Insan, saat dihubungi Solopos.com, Kamis (30/9/2021).

Pos kesehatan di level RT ini nanti akan menyatukan seluruh program kesehatan di daerah termasuk Gerakan Hidup Sehat Masyarakat (Germas). Germas menjadi kata kunci sasaran yang akan dicapai di tingkat mikro termasuk salah satunya penguatan protokol kesehatan di masyarakat.

Baca Juga: Tradisi Wiwitan Buka Panen Raya Padi Rojolele Organik di Sawahan Klaten

Selain itu, ada sejumlah sasaran lain seperti pengurangan angka kematian ibu, imunisasi balita, dan lansia. “Saat ini baru tahap sosialisasi. Kami upayakan migrasi dari Jaga Tangga ke pola Pos Kesehatan RT,” ujar dia.

Pemkab Boyolali juga terus menggenjot cakupan vaksinasi. Data Dinas Kesehatan per 30 September 2021 pukul 15.23 WIB, menunjukkan vaksinasi di fasilitas kesehatan dosis 1 mencapai 511.647 orang atau setara 61,22%, dosis 2 mencapai 173.171 orang atau sekitar 20,17%.

Ia mengimbau kepada masyarakat agar tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan meski situasi landai, tanggap terhadap gejala penyakit, dan terus berperan aktif menuju Indonesia maju.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya