SOLOPOS.COM - Dua bocah mencuci tangan di salah satu sudut Sragen Harmoni Hijau atau Hutan Kota Plumbungan, Sragen, beberapa waktu lalu. (Solopos-Moh. Khodiq Duhri) 

Solopos.com, SRAGEN -- Sebuah ember berkeran berisi air bersih untuk cuci tangan terpasang di salah satu sudut Sragen Harmoni Hijau atau lebih dikenal dengan Hutan Kota Plumbungan Sragen. Ember bekas wadah cat tembok itu dilengkapi sabun cuci cair.

Sebagian pengunjung Sragen Harmoni Hijau mengabaikan fasilitas cuci tangan itu ketika memasuki ruang terbuka hijau tersebut. Namun, tidak sedikit dari mereka memanfaatkannya untuk mencuci tangan sebagai bagian dari protokol kesehatan untuk melawan penularan Covid-19.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Anjuran untuk melaksanakan protokol kesehatan terutama program 3M yakni mencuci tangan dengan sabun, memakai masker dan menjaga jarak belum sepenuhnya dipatuhi oleh pengunjung.

Meski Tampak Menyehatkan, Kebiasaan Ini Justru Bisa Picu Peradangan

Pantauan Solopos.com di Sragen Harmoni Hijau pada akhir pekan lalu, masih ada sejumlah pengunjung yang tidak memakai masker.

"Kalau mereka melepas masker untuk joging, saya kira masih dapat dimaklumi. Tapi kalau mereka tanpa masker untuk jalan-jalan dan berinteraksi dengan orang lain di taman, saya kira itu tidak patut dicontoh. Butuh kesadaran bersama untuk melawan corona," ujar Yani, 30, salah seorang pengunjung kepada Solopos.com.

Setelah selesai ditata, Sragen Harmoni Hijau belakangan menjadi primadona baru bagi warga Sragen. Ruang terbuka hijau seluas 15 hektare itu mulai ditata pada Februari 2020 lalu.

Vaksinasi Tahap Pertama di Tiga Daerah Jateng, Mana Saja Bro?

Rencananya, penataan taman akan dilanjutkan pada 2021. Penataan hutan kota itu diselenggarakan PT Japfa Comfeed Indonesia dengan total anggaran Rp3 miliar yang digulirkan secara bertahap hingga 2021.

Arena Bermain Anak

Penataan Hutan Kota Plumbungan tahap I meliputi pembangunan jogging track sepanjang 800 meter, pengadaan kursi taman, pembangunan plaza entrance, dan pembangunan toilet. Untuk penataan tahap I menelan dana hampir Rp1 miliar.

Penataan Hutan Kota Plumbungan tahap II meliputi pembangunan tempat pembuangan sampah (TPS) berkonsep reduce, reuse dan recycle (3R), melanjutkan pembangunan jogging track sepanjang sekitar 1.700 meter, arena bermain anak, penataan tanaman dan lain-lain.

Curhatan Pedagang Kuliner Klaten: Siang Dilarang, Malam Kena Pembatasan Jam Operasional

Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati saat ditemui wartawan seusai meresmikan taman dan arena olahraga di Hutan Kota Plumbungan, Jumat (11/9/2020), mengatakan hutan kota tersebut dibangun dengan menggunakan dana corporate social responsibility (CSR) senilai Rp950 juta dari PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk.

PT Japfa terus membangun fasilitas lainnya di hutan kota itu dengan tiga tahap senilai Rp3 miliar.

“Pembangunan hutan kota ini menjadi salah satu yang bisa diajukan untuk mendapatkan penghargaan Adipura. Pada tahan I ini sudah habis dana CSR Rp950 juta nanti akan dilanjutkan untuk tahap berikutnya. Terima kasih Japfa yang luar biasa, membuat RTH Sragen bisa dinikmati masyarakat. Awalnya becek, runggut, dan orang takut masuk sekarang lebih hijau dan tertata rapi serta bersih,” ujar
Yuni.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya