SOLOPOS.COM - Kondisi tanah longsor di Jalan Lingkar Kota (JLK) Wonogiri, ruas Mapolres Wonogiri-Desa Singodutan, Selogiri, Rabu (11/3/2020). (Solopos/M. Aris Munandar)

Solopos.com, WONOGIRI -- Tebing yang mengapit Jalan Lingkar Kota atau JLK Wonogiri ruas Mapolres Wonogiri-Desa Singodutan, Selogiri, longsor lagi pada Rabu (11/3/2020). Lokasi tebing longsor berjarak 400 meter dari Mapolres.

Informasi yang diperoleh Solopos.com, tebing JLK Wonogiri itu longsor sekitar pukul 04.00 WIB. Jalan masuk ke JLK sudah diberi peringatan waspadalongsor.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pengendara disarankan untuk tidak melintasi jalan tersebut. Peringatan tersebut berupa tiga bambu tegak yang dicor semen. Masih ada ruang untuk pengendara untuk melintasi jalan tersebut.

Selama 30 menit Solopos.com memantau di lokasi tersebut, pengendara, baik motor, mobil bahkan truk, masih nekat melintasi jalan tersebut. Longsor menutupi tigaperempat badan jalan.

Penemuan Mayat Warga Solo: Dikira Tidur di TBTJ, Pria Ini Ternyata Sudah Tak Bernyawa

Panjang lokasi longsor sekitar tujuh meter. Jika ada kendaraan yang bersimpangan, salah satu harus mengalah dan membiarkan kendaraan dari arah berlawanan melintas lebih dahulu.

Longsor hampir menutupi badan jalan, tetapi parit di sebelah selatan pinggir jalan tertutupi tanah sehingga masih bisa dilewati truk dan mobil. Sementara itu sebelah timur longsoran, jalan menurun dan terdapat aliran air di setengah badan jalan bagian utara.

Warga Jetis RT 003/RW 005, Wuryorejo, Wonogiri, Siman, mengatakan sekitar pukul 07.00 WIB ada petugas yang menuju ke daerah terdampak untuk membersihkan material longsor.

BPBD Sebut Penyebab Longsor Karena Hujan

“Mungkin tadi dibersihkan, saya sendiri juga belum menengok ke sana. Kapan terjadinya juga belum tahu secara pasti,” kata dia saat ditemui di rumahnya, Rabu.

Komplotan Pencuri Mobil Sragen Tertangkap Setelah Diberondong 6 Peluru

Kepala Seksi Survei dan Perencanaan Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Wonogiri, Tantit Dirgantoro Yudho, mengatakan longsor di JLK tidak menimbulkan kerusakan jalan. Namun ada keterbatasan mengenai lebar badan jalan sehingga tebing belum bisa dibangun talut.

“Lebar badan jalan saat ini 10 meter hingga 15 meter. Kawasan tersebut awalnya milik Perhutani, sesuai perjanjian dengan kami lebar badan jalan luasnya 15 meter,” kata dia saat dihubungi Solopos.com, Rabu.

Dia mengatakan tengah mengajukan ke Perhutani untuk penambahan lahan. Setelah ada kesepakatan akan dianggarkan untuk pembangunan penahan tanah dan tebing di pinggir jalan akan dicor.

Waspada Corona Di Sragen, 11 Warga Dalam Pemantauan

Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Wonogiri, Bambang Hariyanto, mengatakan longsor di JLK akibat intensitas hujan. BPBD sudah berkoordinasi dengan DPU dan Perhutani untuk penanganannya.

Di tebing samping jalan itu, menurut dia, sudah ada aliran air dan keretakan sehingga potensi longsor itu pasti ada. “Saat hujan jalan di kawasan tersebut belum layak dilalui karena longsor tidak bisa diprediksi. Tetapi sudah ada papan peringatan, tinggal kewaspadaan dan ketertiban para pengendara menaati peringatan tersebut,” kata dia kepada Solopos.com, Rabu.

Ia mengaku sudah berkoordinasi dengan Perhutani dan DPU agar dilakukan langkah mitigasi. Karena wilayah JLK masuk lahan Perhutani.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya