SOLOPOS.COM - Ilustrasi perumahan (JIBI/Bisnis/Rachman)

 

Ilustrasi perumahan (JIBI/Bisnis/Rachman)

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

JAKARTA—Akibat kenaikan tarif daftar listrik (TDL) serta peluang terjadinya inflasi yang lebih tinggi, harga properti pada pertengahan tahun ini diperkirakan akan ikut mengalami kenaikan.

Ali Tranghanda, Direktur Indonesia Property Watch, mengungkapkan kenaikan harga tersebut tidak terlalu tinggi, dibandingkan kenaikan harga properti pada dua tahun sebelumnya.

“Secara garis besar, pada tahun ini pasar properti mulai mengalami perlambatan. Tapi, karena inflasi dan pengaruh kenaikan TDL, akan ikut mengalami kenaikan,” ujarnya saat dihubungi Bisnis, Sabtu (6/4/2013)

Dia memaparkan mulai akhir 2012 lalu, harga properti kelas atas sudah memperlihatkan perlambatan, menuju suatu keseimbangan harga. “Kenaikan harga yang terjadi dua tahun belakangan, sudah mulai melambat.”

Contohnya, tambah Ali, harga properti di BSD City sebelumnya mengalami kenaikan lebih dari 50% setiap tahunnya sejak 2009 lalu. Namun, pada pertengahan 2012, kenaikan harga paling tinggi mencapai 25%.

“Kondisi itu juga terjadi di Cibubur, Sentul, dan Pantai Indah Kapuk. Khusunya untuk pasar di segmen atas, pengembang sudah lebih hati-hati menentukan harga,” ujarnya.

Meskipun begitu, Ali memastikan walaupun terjadi perlambatan, harga properti tidak akan mengalami penurunan. Kalau pun pasar merasa harga sudah terlalu tinggi, sambungnya, harga cenderung stagnan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya