SOLOPOS.COM - Adegan dalam serial Friends (Istimewa)

Solopos.com, SOLO-Sitkom klasik 1990-an Friends, mulai tayang lagi lewat siaran streaming di platform video utama China dengan banyak adegan kena sensor. Hal ini memicu kemarahan di antara para penggemar setia China.

Dikutip dari The Hollywood Reporter dan Antara, Selasa (15/2/2022), beberapa cerita yang paling diingat adegannya diubah atau dipotong, termasuk keseluruhan alur cerita tentang mantan isteri Ross yang menjalin hubungan dengan seorang wanita.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pemirsa lokal turun ke situs media sosial China Weibo untuk memprotes sensor Friend tersebut, dengan #FriendsCensored menjadi topik tren teratas situs tersebut sampai tagar itu sendiri disensor oleh regulator Internet.  Tagar ini telah menerima lebih dari 60 juta tampilan sebelum dihapus selama akhir pekan, dengan hasil pencarian yang mengarah ke pesan topik ini tidak ditampilkan sesuai dengan hukum dan peraturan yang relevan.

Baca Juga:  Fakta Menarik All of Us Are Dead, Serial Korea di Netflix

Friends kali pertama ditayangkan secara legal di Tiongkok pada tahun 2012 di platform streaming Tiongkok, video Sohu dan iQiyi tanpa sensor apa pun, tetapi generasi milineal Tiongkok sudah sangat mengenal serial ini sebelumnya berkat video bajakan.  Kesepakatan lisensi asli Sohu dan iQiyi berakhir pada 2013.

Tetapi setelah HBO Max’s Friends: The Reunion spesial menghasilkan gelombang nostalgia dan kegembiraan di China pada musim semi lalu, dua streamer lokal, bersama dengan layanan tambahan Bilibili dan Tencent Video, bersatu untuk melisensikan ulang pertunjukan penuh.  Seperti biasa dalam situasi seperti itu, tidak jelas apakah perubahan sensor yang mengikuti secara khusus diminta oleh regulator media atau platform tersebut membuat pemotongan atas kemauan mereka sendiri untuk mengantisipasi timbulnya masalah di kemudian hari.

Selain adegan mantan isteri Ross yang lesbian dihapus, adegan lain yang melibatkan penyebutan situasi seks atau LGBTQ diubah melalui penyesuaian pada teks bahasa Mandarin.  Dalam satu adegan di mana enam teman yakni Jennifer Aniston, Courteney Cox, Lisa Kudrow, Matt LeBlanc, Matthew Perry, dan Schwimmer memperdebatkan keuntungan pria vs wanita, Ross menyebutkan bahwa “Wanita bisa merasakan beberapa orgasme.”

Baca Juga: Serial Romantis Korea Selatan Raih Popularitas di Netflix

Dalam versi bahasa Mandarin yang baru, audio tidak dipotong tetapi terjemahannya diganti menjadi, “Wanita memiliki gosip yang tak ada habisnya.”  Beberapa pengguna Weibo mengolok-olok asumsi bahwa tidak ada seorang pun di China yang tahu kata bahasa Inggris dari orgasme. Sementara komentar lain, mengatakan, “Tidak hanya mengabaikan hasrat dan kenikmatan seksual wanita, tetapi juga memperkuat stereotip gender perempuan.”

Dalam potongan dialog lainnya, kata “lesbian” diganti dengan kata China untuk “mantan isteri”, sedangkan pernyataan “Saya punya penis” diterjemahkan menjadi “Saya memiliki organ yang berbeda dari seorang wanita.”.

Tencent Video dan iQiyi sendiri tidak menanggapi masalah ini.  Friends: The Reunion juga kena sensor saat ditayangkan di China tahun lalu. Cameo yang dibuat oleh Lady Gaga, Justin Bieber, dan grup K-pop BTS semuanya dikeluarkan dari versi China.

Gaga dipotong karena pertemuan singkat yang dia selenggarakan bertahun-tahun lalu dengan Dalai Lama, yang dianggap Beijing sebagai separatis berbahaya, sementara Bieber dilarang karena kunjungan malang yang pernah dia lakukan ke sebuah kuil di Jepang yang secara kontroversial menghormati korban perang negara itu, termasuk penjahat perang yang dituduh melakukan kekejaman di China.

Baca Juga: Layangan Putus Sukses, Berapa Honor Reza Rahadian di Serial Tersebut?

Sedangkan BTS pernah membuat marah nasionalis Tiongkok dengan berterima kasih kepada para pahlawan perang Korea atas pengorbanan mereka selama pidato penghargaan, namun mengabaikan untuk memuji tentara Tiongkok atas kerugian mereka selama konflik yang sama.

Sensor di layar besar dan kecil China telah mengalami pengetatan yang cukup besar selama beberapa tahun terakhir selama pemerintahan presiden China Xi Jinping. Serangkaian arahan dan pembaruan pedoman sensor telah menyerukan pembersihan moral wacana budaya dan diakhirinya “pemujaan selebriti.”

Penghapusan alur cerita LQBTQ dari Friends mengingatkan pada contoh China lainnya. Setelah film biografi Queen dari 20th Century Fox, Bohemian Rhapsody, memenangi banyak Oscar pada 2018, film tersebut akhirnya rilis di bioskop di China tetapi hanya setelah semua penyebutan homoseksualitas Freddie Mercury dihilangkan dari film.

Film tersebut menghasilkan US$14 juta di China, tetapi kelompok hak asasi manusia secara vokal mengkritik Fox karena membiarkan Beijing menayangkan versi yang sudah disensor.  Baru bulan lalu, film kultus David Fincher 1999 Fight Club disensor dengan cara mengubah seluruh akhir film sebelum mulai streaming di Tencent Video.

Baca Juga: HBO Habiskan US$30 Juta untuk Prekuel Game of Thrones

Pemotongan tersebut memicu gelombang perhatian media di seluruh dunia serta beberapa reaksi media sosial di China dan membuat streamer tersebut akhirnya berbalik arah, mengganti versi yang dipotong dengan salinan yang lebih sedikit sensornya serta mempertahankan akhir cerita yang asli.

Hal yang dilakukan oleh Tencent sangat tidak biasa di China, di mana keputusan penyensoran bahkan jarang diakui oleh perusahaan atau otoritas yang membuatnya, apalagi dibatalkan karena tekanan publik.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya