SOLOPOS.COM - Warga dan petugas kepolisian berjaga-jaga di sekitar Waduk Cengklik, Ngemplak, Boyolali, Kamis (26/3/2015) pagi. Pada Rabu (25/3/2015) malam, bentrok antarpemuda pecah di lokasi tersebut. (Muhammad Irsyam Faiz/JIBI/Solopos)

Tawuran Boyolali, tepatnya di Waduk Cengklik, pekan lalu, terus diusut. Polisi kembali menetapkan seorang tersangka.

Solopos.com, BOYOLALI — Polisi kembali menetapkan tersangka dalam kasus bentrok antarpemuda yang terjadi di Waduk Cengklik, Ngemplak, Boyolali, Rabu (24/3/2015) lalu. Tersangka tersebut bernama Yulianto alias Lampor, warga Dukuh Tegalrejo, Desa Ngesrep, Kecamatan Ngemplak.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kapolres Boyolali, AKBP Budi Sartono, melalui Kasatreskrim Polres Boyolali, AKP Budiarto, membenarkan penetapan tersangka baru tersebut. “[tersangka] namanya Yulianto, dia warga Ngesrep,” kata dia saat dihubungi Solopos.com, Selasa (31/3/2015).

Ekspedisi Mudik 2024

Budiarto mengatakan Yulianto diancam dengan undang-undang darurat No.12/1951 karena membawa senjata tajam. Seperti diketahui, Yulianto dikeroyok oleh Fajar dan Rizal karena mendatangi mereka dengan membawa senjata tajam. Saat itu, Yulianto dikeroyok hingga babak belur dan tidak sadarkan diri. Yulianto akhirnya dibawa ke rumah sakit.

Sebelumnya, polisi juga sudah menetapkan Fajar dan Rizal sebagai tersangka pada pekan lalu. Fajar dan rizal dijerat dengan pasal 170 KUHP tentang tentang tindak pidana dengan tenaga bersama melakukan kekerasan terhadap orang atau pengeroyokan.

Keduanya saat ini ditahan di rumah tahanan Polres Boyolali. Ada pun Yulianto, saat ini masih belum pulih dari luka yang dideritanya sehingga polisi belum menahannya. Dengan begitu, saat ini jumlah tersangka yang sudah ditetapkan ada tiga orang.

Sementara itu, sepekan pascabentrokan antarpemuda pada Rabu (24/3/2015) lalu, suasana di Waduk Cengklik kini mulai normal. Aparat kepolisian dari Polsek Ngemplak memastikan kondisi di sekitar Waduk Cengklik sudah mulai kondusif.

Kapolsek Ngemplak, AKP Achmad Nadiri, mengatakan setelah dilakukan patroli setiap malam, pihaknya sudah tidak lagi menemukan adanya keributan di Waduk Cengklik. “Sudah aman, kami sudah patroli ke sana setiap malam. Tidak ada apa-apa [keributan],” kata dia.

Kapolsek kembali mengimbau kepada seluruh warga dari kedua desa untuk tidak terpancing emosi, tidak membuat rusuh dan tidak main hakim sendiri. Selasa (31/3/2015), suasana lokasi bentrok antarpemuda di sebelah barat Waduk Cengklik pekan lalu kini sudah mulai normal. Sejumlah pedagang sudah berjualan seperti biasa. Ada pun warung-warung yang dulunya rusak berantakan kini sudah di perbaiki oleh pemiliknya.

Salah seorang warga Ngargorejo, Slamet Wiyono, 37, mengatakan suasana di desanya sudah semakin membaik. “Sudah aman kok, beberapa hari yang lalu memang sempat tegang, tapi ini sudah aman,” kata dia di Desa Ngargorejo, Selasa.

Kepala Desa Ngargorejo, Hartono, berharap bentrokan yang berlangsung pekan lalu itu tidak lagi kembali terjadi. “Sudah cukuplah, ini yang terakhir. Jangan ada lagi ribut-ribut, kami sudah sampaikan ke masyarakat untuk tetap damai,” harap Kades di ruang kerjanya, Selasa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya