SOLOPOS.COM - Warga dan petugas kepolisian berjaga-jaga di sekitar Waduk Cengklik, Ngemplak, Boyolali, Kamis (26/3/2015) pagi. Pada Rabu (25/3/2015) malam, bentrok antarpemuda pecah di lokasi tersebut. (Muhammad Irsyam Faiz/JIBI/Solopos)

Tawuran Boyolali, tepatnya di Waduk Cengklik, diduga dipicu oleh hal sepele yang berbuntut pengeroyokan.

Solopos.com, BOYOLALI — Bentrokan pemuda antardesa pecah di Waduk Cengklik, Rabu (25/3/2015) malam sekitar pukul 22.00 WIB. Akibatnya sejumlah rumah warga dan warung makan di sekitar Waduk Cengklik rusak.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Informasi yang dihimpun Solopos.com di lokasi kejadian dan dari Polsek Ngemplak, menyebutkan bentrokan tersebut dipicu oleh pengeroyokan yang dilakukan oleh Fajar dan kawan-kawan, warga Ngargorejo, kepada warga Tegalrejo bernama Yulianto. Kedua pemuda itu beberapa hari sebelumnya memang sudah berselisih.

Kapolsek Ngemplak, Achmad Nadiri, mengatakan perselisihan antara Fajar dengan Yulianto terjadi pada Senin (23/3/2015). Saat itu, sekitar pukul 20.00 WIB Fajar lewat jalan yang belum selesai diperbaiki di kampung Yulianto. Yulianto menegur namun Fajar melawan. Akhirnya keduanya terlibat cekcok.

Pada Rabu (25/3/2015) petang, Yulianto datang Desa Ngargorejo untuk mencari Fajar. Yulianto datang menemui Fajar di tempat Fajar dan teman-temannya biasa nongkrong di Dukuh Kalijeruk, Desa Ngargorejo. Saat itu Yulianto datang membawa pedang.

“Karena kalah jumlah, akhirnya Yulianto dikeroyok oleh Fajar dan kawan-kawan. Akibat pengeroyokan itu, Yulianto mengalami luka dan tidak sadarkan diri. Saat itu juga korban akhirnya dibawa ke RS AURI dan dirujuk ke RS Yarsis,” kata Kapolsek.

Teman-teman Yulianto yang mendengar kabar itu tak terima. Kemudian pada pukul 21.00 WIB sebanyak 20 pemuda yang merupakan teman-teman Yulianto mencari Fajar di Desa Ngargorejo. Namun karena tidak ketemu mereka akhirnya menyerang Desa Ngargorejo. Saat itu masih dapat dihalau dan mereka kembali ke Dukuh Tegalrejo.

Kemudian pukul 23.00 WIB, warga Tegalrejo kembali ke Ngargorejo dengan masa berjumlah ratusan orang. Mereka kembali melakukan perusakan warung makan, dan rumah penduduk di sekitar Waduk Cengklik. Warga Ngargorejo saat itu sempat melakukan perlawanan, namun karena kalah jumlah, akhirnya mereka memilih mundur.

Ada pun massa dari Tegalrejo masih melakukan penyerangan. Beruntung, aparat dari Polres Boyolali yang sudah disiagakan berhasil melerai kedua kelompok warga itu. Sekitar pukul 01.00 WIB masa akhirnya membubarkan diri.

Buntut dari peristiwa itu, polisi akhirnya menangkap tiga warga Ngargorejo, yakni Fajar dan kawan-kawan. Mereka ditangkap karena melakukan pengroyokan kepada Yulianto. “Ketiganya masih diperiksa, sekarang sudah ditangani Polres,” kata Kapolsek Ngemplak, Achmad Nadiri, kepada Wartawan, Kamis (26/3/2015).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya