SOLOPOS.COM - Warga dan petugas kepolisian berjaga-jaga di sekitar Waduk Cengklik, Ngemplak, Boyolali, Kamis (26/3/2015) pagi. Pada Rabu (25/3/2015) malam, bentrok antarpemuda pecah di lokasi tersebut. (Muhammad Irsyam Faiz/JIBI/Solopos)

Tawuran di Boyolali, tepatnya di barat Waduk Cengklik, Rabu (25/3/2015) malam, tak hanya melibatkan warga kampung setempat.

Solopos.com, BOYOLALI — Polisi menyebut bentrok yang terjadi pada Rabu (25/3/2015) malam di Waduk Cengklik lalu bukan bentrok kelompok pemuda antardesa. Ada banyak orang luar yang terlibat dalam bentrokan itu.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Kami khawatir konflik ini akan melebar ke antardesa, padahal itu kan hanya kelompok pemuda saja,” kata Kapolsek Ngemplak, AKP Achmad Nadiri, saat ditemui Solopos.com di ruang kerjanya, Jumat (27/3/2015).

Dari informasi yang didapatkan Kapolsek, ratusan orang yang menyerang Desa Ngargorejo pada malam itu tidak semuanya warga Dukuh Tegalrejo, Desa Ngesrep. Kapolsek menyatakan ratusan warga tersebut kebanyakan dari luar.

“Itu bukan orang situ [Tegalrejo] semua, kebanyakan dari luar. Kalau warga Tegalrejo tidak mungkin sebanyak itu. Mungkin karena korban pengeroyokan [Yulianto] itu punya teman banyak dari luar akhirnya teman-temannya tidak terima,” kata dia.

Pascabentrokan pemuda antardesa di barat Waduk Cengklik, Rabu malam lalu, warga diimbau untuk tidak terprovokasi oleh pihak-pihak yang mengatasnamakan warga. Kapolres Boyolali, AKBP Budi Sartono, melalui Kasatreskrim Polres Boyolali, AKP Budiarto, meminta kepada warga untuk tidak terpancing emosi.

“Warga jangan mudah terhasut, kalau ada masalah silakan diselesaikan dengan baik. Jangan menggunakan kekerasan, karena itu justru akan menambah masalah,” kata dia saat ditemui Solopos.com di ruang kerjanya, Jumat (27/3/2015).

Hal senada juga disampaikan Kapolsek Ngemplak, AKP Achmad Nadiri. Menurut dia dalam situasi yang seperti sekarang ini, banyak pihak yang memanfaatkan keadaan untuk memprovokasi warga. “Kami sudah sampaikan hal ini kepada sejumlah tokoh kedua desa tersebut. Mereka juga bersedia memediasi untuk melakukan upaya damai,” kata dia.

Dia berharap, konflik yang sudah berlangsung selama bertahun-tahun itu bisa segera diakhiri. “Ini [konflik] ini kan sudah lama ya, jadi sudah lah ini yang terakhir. Jangan ada lagi bentrokan terulang lagi,” kata dia.

Sebelumnya, upaya damai sudah dilakukan melalui pertemuan sejumlah tokoh masyarakat dari kedua desa di Mapolsek Ngemplak Kamis (26/3/2015) lalu. Hal itu dilakukan untuk menempuh upaya damai antara kedua belah pihak.

Tokoh masyarakat tersebut adalah Kepala Desa Ngesrep, Joko Widodo, yang mewakili warga Ngesrep, Kadus I Desa Ngargorejo, Gunarto, untuk mewakili warga Ngargorejo, Kapolsek Ngemplak, AKP Achmad Nadiri, dan Komandan Koramil Ngemplak Kapten Guntur.

Kapolsek memastikan kondisi di Sekitar Waduk Cengklik saat ini sudah berangsur normal. Kendati begitu, pihaknya masih terus melakukan patrol di sekitar waduk. “Saya tadi malam [kamis] di sana sampai jam 01.00 WIB kondisinya sudah mulai aman,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya