SOLOPOS.COM - Ilustrasi uang. (freepik)

Solopos.com, SRAGEN — Meski sudah jalan selama dua tahun, arisan online Aleghoz yang dikelola DH, 26, ibu muda asal Ngrampal, Sragen, akhirnya kolaps pada pertengahan Juli lalu. Konon, DH membawa kabur uang sekitar Rp4 miliar yang dihimpun dari para member arisan online maupun arisan investasi.

Lalu bagaimana sistem arisan online maupun arisan investasi yang dikelola DH bisa bekerja. Mengapa para member harus rela mengeluarkan uang ratusan juta untuk mengikuti arisan online maupun arisan investasi yang dikelola Aleghoz.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Informasi yang dihimpun Solopos.com, Aleghoz menggunakan sistem menurun untuk menjalankan arisan online. Disebut arisan menurun karena jumlah uang yang disetorkan para member berbeda-beda atau dari besar ke kecil. Member yang menyetor iuran paling besar bakal menjadi pemenang arisan pertama. Hal ini bermanfaat mana kala member tersebut memiliki kebutuhan mendesak sehingga sangat membutuhkan uang itu dalam waktu singkat.

Ekspedisi Mudik 2024

Baca Juga: Nyambi Jual Ciu, Bakul Angkringan di Solo Diciduk Polisi

Sebaliknya, bila member menyetor arisan dengan nominal paling sedikit, ia akan menjadi pemenang arisan paling akhir. Dengan arisan menurun, para member sudah tahu kapan dia akan mendapat jatah uang arisan. Dengan begitu, para member tidak perlu berharap-harap cemas karena pemenang arisan ini tidak ditentukan berdasarkan kocokan sebagaimana arisan pada umumnya.

“Hitungan paling mudah begini. Misal ia member arisan paling bawah dengan menyetor uang Rp200.000 selama tujuh kali, total setoran Rp1.400.000. Tapi, saat giliran dia menang, bisa membawa pulang Rp1.700.000 sehingga untung Rp300.000 [17,6%]. Makin besar setoran, tentu makin besar untungnya,” kata salah seorang member arisan online Aleghoz yang keberatan disebutkan namanya kepada Solopos.com, Jumat (27/8/2021).

Tidak hanya arisan online, Aleghoz juga mengelola arisan investasi. Salah satu peserta arisan investasi ini adalah Etik Purwanti, 32, warga Mojomulyo, RT 02/RW 10, Sragen Kulon, Sragen. Etik mengikuti investasi untuk nominal Rp8.500.000, Rp11.900.000 dan Rp20.000.000. Misal dengan investasi sebesar Rp20.000.000 plus biaya admin sebesar Rp3 juta.

Dalam hal ini, pengguna dana atau peminjam bakal mengembalikan uang Rp30.000.000 meski hanya meminjam Rp20.000.000 dalam kurun waktu 1,5 bulan hinga 3 bulan. Keuntungan yang diterima Etik cukup fantastis karena bisa mencapai Rp7.000.000 atau 35% dari modal Rp23.000.000.

Baca Juga: 500 Anak di Sukoharjo Kehilangan Orang Tua Akibat Pandemi Corona

Dari tiga nominal itu, Etik mengikuti 10 arisan. Tiap arisan, dia mengambil 1-5 slot. Total, Etik sudah menyetorkan uang senilai Rp163.000.000 untuk mengikuti arisan investasi itu. Sayangnya, Etik belum pernah mendapatkan untung dari hasil investasi itu. Sedianya ia bisa mengambil keuntungan itu pada pertengahan Juli hingga awal Agustus. Akan tetapi, arisan investasi yang dikelola Aleghoz itu keburu kolaps.

“Peminjam itu ada dua tipe. Pertama dia benar-benar peminjam sehingga menggunakan uang untuk usaha. Dia yang punya usaha, saya yang modalin. Kedua, peminjam fiktif yang ternyata adalah owner [Aleghoz] itu sendiri. Si owner ini menipu. Dia sengaja pakai beberapa nomor berbeda atas nama orang lain untuk jadi peminjam. Nah, ketika dia tidak bisa balikin uang, akhirnya jadi masalah buat saya selaku investor,” ucap Etik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya