SOLOPOS.COM - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (kedua kiri) menerima buku Mengenang Taufiq Kiemas dari Ketua MPR Sidarto Danusubroto (kiri) disaksikan Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPR Puan Maharani (ketiga kiri) saat acara Peringatan 40 Hari Wafatnya Ketua MPR Almarhum Taufik Kiemas di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (19/7/2013). (JIBI/Solopos/Antara/Widodo S. Jusuf)

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (kedua kiri) menerima buku Mengenang Taufiq Kiemas dari Ketua MPR Sidarto Danusubroto (kiri) disaksikan Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPR Puan Maharani (ketiga kiri) saat acara Peringatan 40 Hari Wafatnya Ketua MPR Almarhum Taufik Kiemas di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (19/7/2013). (JIBI/Solopos/Antara/Widodo S. Jusuf)

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (kedua kiri) menerima buku Mengenang Taufiq Kiemas dari Ketua MPR Sidarto Danusubroto (kiri) disaksikan Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPR Puan Maharani (ketiga kiri) saat acara Peringatan 40 Hari Wafatnya Ketua MPR Almarhum Taufik Kiemas di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (19/7/2013). (JIBI/Solopos/Antara/Widodo S. Jusuf)

Solopos.com, JAKARTA — Para tokoh nasional memuji peran almarhum Taufik Kiemas dalam membentuk berbagai konsoliasi politik untuk kepentingan negara.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan Taufik Kiemas adalah tokoh yang sangat percaya pada pentingnya kompromi politik untuk kebaikan bersama. Almarhum, kenangnya, selalu berusaha mempertemukan berbagai posisi politik dan kepentingan untuk mencapai kompromi demi kemajuan bangsa.

“Politik memang berjarak, ada posisi yang berbeda, ada kepentingan beragam tapi politik juga tentang kompromi, tentang konsensus, tentang musyawarah,” kata Kepala Negara, Jumat (19/7/2013). Presiden SBY dan Wakil Presiden Boediono menghadiri tahlil mengenang 40 hari meninggalnya almarhum mantan Ketua MPR Taufiq Kiemas di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat.

Selain mereka, tampak hadir pula mantan Wakil Presiden M Jusuf Kalla, Ketua DPR Marzuki Alie, Ketua DPD Irman Gusman, dan Ketua Umum DPP Partai Hanura Wiranto. Akan tetapi, mantan Presiden Megawati Soekarnoputri yang juga istri Taufik Kiemas justru tidak hadir pada tahlilan itu. Keluarga Kiemas dalam acara itu diwakili putri tertua pasangan Megawati-Kiemas, Puan Maharani.

Pada tahlilan sesuai tradisi umat Islam Indonesia itu, seluruh undangan yang hadir diberi bingkisan berupa buku Mengenang Taufiq Kiemas, Negarawan Paripurna, sajadah, dan buku saku Yassin dengan gambar almarhum Taufiq Kiemas. Mengenang Taufiq Kiemas, Negarawan Paripurna merupakan kumpulan testimoni para tokoh yang selama ini mengenal ketua MPR tersebut.

Terkait Kiemas, Wakil Presiden Boediono mengingatnya sebagai seorang komunikator ulung yang mampu membangun hubungan baik dengan siapapun. “[TK] Mampu menjangkau siapapun, saya bukan politisi tapi teknokrat. Beliau bisa sambung rasa dengan saya,” katanya.

Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan TK memiliki prinsip bahwa persatuan adalah kunci utama kemajuan Indonesia. Prinsip tersebut yang mendasari konsep Kiemas tentang Pancasila, UUD 1945, bhinneka tunggal ika, dan NKRI sebagai 4 pilar bangsa. “Cara berpikir beliau, menurut saya, bahwa kita bersatu di tempat yang sama sehingga itu [persatuan] yang bisa memajukan bangsa ini,” kata Kalla.

Peringatan serupa itu, Rabu (17/7/2013) lalu, juga digelar di rumah Megawati Soekarnoputri, Jakarta Pusat. Acara itu ramai dikunjungi kader PDI Perjuangan, termasuk Gubernur DKI Joko Widodo.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya