SOLOPOS.COM - Ilustrasi pengeroyokan (Google image)

Taruna Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) yang dikeroyok hingga tewas menimbulkan keprihatinan Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi.

Semarangpos.com, SEMARANG – Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengimbau taruna Politeknik Ilmu Pelayaran (PIP) Semarang meninggalkan cara-cara kekerasan dengan menonjolkan senioritas dalam menempuh pendidikan. Seruan itu disampaikan Menhub saat menghadiri acara Pembukaan Diklat dan Peresmian Gedung Auditorium Balai Mas Parsi di Kampus PIP Semarang , Kamis (12/1/2016).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Budi menyampaikan hal itu menyusul adanya tindak kekerasan yang menyebabkan salah seorang taruna Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Marunda Angkatan 2016 Jurusan Nautika, Amirullah Adityas Putra, meregang nyawa setelah dikeroyok sejumlah kakak tingkatnya. Menhub menyebut kematian taruna STIP Marunda yang dikeroyok kakak tingkatnya itu merupakan kejadian memalukan.

Menurut Menhub Budi Karya Sumadi oknum dalam peristiwa itu memberi dampak negatif pada pandangan masyarakat terhadap sekolah kejuruan yang berada di bawah Kementerian Perhubungan. “Jadi, tinggalkan cara-cara bahwa seolah senior lebih hebat, kemudian melakukan zalim dan kekerasan. Tinggalkan pola pikir itu semua,” tegasnya di depan para taruna PIP Semarang.

Budi menambahkan Kemenhub akan bersikap lebih konsisten dan lugas dalam memberlakukan peraturan, menyampaikan surat edaran, hingga surat teguran bagi siswa atau pihak yang melakukan pelanggaran dalam proses pembelajaran. “Aturannya tegas saja, kalau perlu pecat ya pecat, kalau pidana ya pidanain, simpel saja. Tetapi minggu depan kami akan ajak untuk diskusi, ada yang perlu di-omongin,” jelasnya.

Direktur Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang, Wisnu Handoko, menyatakan pihaknya kurun waktu lima tahun terakhir telah mengubah pola pikir dalam melaksanakan pendidikan dan pelatihan taruna bidang kemaritiman. “Kami menggunakan pola pengasuhan saling asih, asah, asuh di antara senior dan junior melalui berbagai hal, misalnya dalam kegiatan di luar pendidikan seperti pentas seni dan kemah bakti. PIP Semarang sudah meninggalkan tradisi lama [perpeloncoan],” katanya.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya