SOLOPOS.COM - Ilustrasi menelepon (JIBI/Solopos/Reuters/Aly Song)

Tarif telepon Indosat Rp1/detik atau di bawah normal tidak ditanggapi dengan aksi serupa oleh operator lain.

Solopos.com, JAKARTA — Penentuan tarif telepon Rp1 perdetik atau di bawah harga produksi secara permanen oleh PT Indosat Tbk dianggap tak mempengaruhi peta persaingan industri telekomunikasi seluler nasional. Tarif itu memperoleh tanggapan datar dari dua operator lain.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Direktur Utama PT XL Axiata Tbk, Dian Siswarini, menilai saat ini kontribusi layanan terhadap pendapatan perseroan sudah bergeser. Layanan suara (voice) hanya sebagai pemanis, sedangkan kontribusi terbesar beralih ke layanan data.

Pada 2016, penggunaan layanan suara sudah menyusut hingga 20%. Selain itu, persentase kontribusi layanan suara terhadap pendapatan kini sudah berada di bawah 30%. Sebaliknya, penggunaan layanan data melonjak hinga dua kali lipat dengan kontribusi terhadap pendapatan mencapai 65%.

“Kami sekarang mainnya enggak di voice tapi di data. Voice cuma sweetener [pemanis] saja, selling point-nya di data,” tutur Dian, beberapa waktu lalu.

Ke depan, operator lebih memilih berfokus mempercepat perpindahan penggunaan layanan data dengan memperluas jangkauan jaringan layanan 4G long term evolution (LTE) secara konsisten di sejumlah kabupaten/kota yang belum tersedia.

Menurut Dian, setiap operator memiliki strategi masing-masing. Kali ini, XL memilih untuk konsisten menjalankan strategi pengembangan layanan data dengan menyediakan berbagai promosi konten maupun infrastruktur jaringan.

Dalam kesempatan berbeda, Direktur Utama PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) Ririek Adriansyah menyampaikan strategi penetapan tarif telepon di bawah harga koneksi itu belum berdampak pada kondisi penjualan perusahaannya. “Itu strategi masing-masing operator, tanya yang menetapkan saja. Kalau di Telkomsel kami belum melihat ada dampak ke penjualan aksi tersebut,” ungkapnya.

Ririek juga enggan menanggapi harga jual layanan suara untuk panggilan lintas operator yang juga berada di bawah biaya koneksi. Kendati demikian, Telkomsel mengaku berencana menciptakan produk yang menjawab dinamika pasar. “Kalau soal aturan dan lainnya, tanya ke instansi terkait saja,” ucapnya singkat.

Sebelumnya, Direktur Utama PT Indosat Tbk Alexander Rusli mengaku sudah melaporkan penerapan tarif Rp1 perdetik secara permanen kepada Kementerian Komunikasi dan Informatika.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya