SOLOPOS.COM - Sepur Kluthuk Jaladara (JIBI/SOLOPOS/Dok)

Solopos.com, SOLO – Setelah dikandangkan lebih dari setahun, Pemerintah Kota (Pemkot) Solo kembali mengoperasikan sejumlah kendaraan wisata, salah satunya Sepur Kluthuk Jaladara seiring pelonggaran Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Sebelumnya, Bus Tingkat Werkudara sudah lebih dulu beroperasi melayani wisatawan. Sepur Kluthuk Jaladara mulai beroperasi pada pertengahan Oktober lalu.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Penggunaan kereta yang menjadi daya tarik wisata sejak era Wali Kota Joko Widodo (Jokowi) itu dikenakan tarif sekali trip untuk tiga jam sekitar Rp3,5 juta dengan rute Stasiun Purwosari ke Stasiun Solo Kota di Sangkrah. Biaya ini digunakan untuk bahan bakar berupa kayu jati serta operasional masinis dan asisten masinis yang menjalankan kereta tersebut.

Baca Juga: Mobil Pajero Terserempet Sepur Kluthuk Jaladara di Rel Bengkong Solo

Kereta itu menempuh jarak 5,6 km dari Stasiun Purwosari hingga Stasiun Solo Kota di Kelurahan Sangkrah, Pasar Kliwon. Pada awal pengoperasian, perjalanan wisata sepur kluthuk Jaladara dilayani menggunakan Lokomotif Uap C1218 buatan Jerman pada 1896.

Lalu mulai, 6 Februari 2020, lokomotif itu diganti menggunakan Lokomotif Uap D1410 buatan Jerman pada 1921. Untuk naik kereta uap ini, wisatawan tidak bisa membeli tiket perorangan atau eceran.

Selama perjalanan, penumpang sepur kluthuk Jaladara bakal mendapat kesempatan dua kali berhenti, yakni di Rumah Dinas Wali Kota Solo Loji Gandrung dan Kampung Batik Kauman. Sebelum pandemi, kereta ini berhenti di beberapa lokasi lain seperti kampung batik Laweyan, Pasar Pon, dan Keraton Solo.

Baca Juga: Sepur Kluthuk Solo Angkut 20-An Wisatawan Bandung saat Serempet Pajero

Gara-gara pandemi pula, jumlah penumpang untuk sekali perjalanan dibatasi maksimal 70% dari total kapasitas. Kapasitas maksimal sepur kluthuk Jaladara bisa mengangkut hingga 80 orang.

Kabid Angkutan Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Solo, Taufiq Muhammad, kepada Solopos.com pada Oktober lalu, menyebut tiket kereta api kuno itu tak dijual eceran. Wisatawan harus menyewa penuh sekali trip dengan tarif tersebut. Taufiq menyebut minat wisatawan sejauh ini cukup tinggi.

Hal itu dilihat dari daftar tunggu turis yang sudah mendaftar carter. Kendati begitu, jumlah penumpang masih dibatasi sesuai protokol kesehatan. Maksimal gerbong diisi 70% penumpang.

Baca Juga: Mobil Pajero Terserempet Sepur Kluthuk Jaladara di Rel Bengkong Solo

“Untuk operasional tidak ada batasan karena tergantung permintaan, jadi bisa hari kerja atau akhir pekan. Jika ada yang tertarik mendaftar bisa langsung datang ke Kantor Dishub. Selama perjalanan wisatawan harus mematuhi prokes 5M,” jelasnya.

Untuk memanfaatkan layanan carter Sepur Kluthuk Jaladara, warga bisa melakukan reservasi melalui nomor telepon atas nama Indri di 085642005156.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya