SOLOPOS.COM - Ilustrasi ekspor impor. (JIBI/Solopos/Antara/Aditya Pradana Putra)

Solopos.com, JAKARTA — Kenaikan tarif kontainer untuk keperluan ekspor kembali terjadi di pelabuhan Indonesia. Emiten sektor pelayaran PT Samudera Indonesia Tbk. (SMDR) melihat, meningkatnya biaya pengapalan kontainer ini terjadi akibat mekanisme pasar.

Direktur Utama Samudera Indonesia Bani Maulana Mulia menjelaskan, sejak pemulihan pandemi, rute atau pasar China-Amerika Serikat dan China-Eropa menjadi rute yang sangat sehat dalam container trade.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Pasar tersebut menurut Bani menyedot kapasitas dunia untuk fokus melayani permintaan yang tinggi di pasar tersebut. Hal ini juga menyebabkan naiknya harga pengapalan, dan pada akhirnya meningkatkan harga kargo di seluruh dunia.

“Sebenarnya kontainernya tidak langka. Ada, tetapi, harga atau biayanya tinggi, karena bersaing dengan permintaan di China tadi,” kata Bani dihubungi Bisnis, Kamis (30/9/2021).

Baca Juga: Bank NTB Syariah Sediakan Tiket Balapan WSBK Mandalika, Harganya?

Dia juga menyebut, saat ini jika ingin mencari kontainer yang murah, memang tidak ada. Akan tetapi, apabila bisa membayar biayanya, kontainer bisa tersedia.

Adapun emiten berkode saham SMDR ini telah mengantisipasi kenaikan harga kargo ini. Bani menyebut, SMDR berusaha semaksimal mungkin untuk dapat menyerap permintaan pasar.

“Menyerap permintaan pasar dengan cara menambah kapasitas kapal, kapasitas kontainer, menambah servis, dan bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan pelayaran lain,” ucapnya.

Baca Juga: Eksportir Kebanjiran Order Dampak Perang Dagang, Kontainer Langka

Sebelumnya, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi menuturkan kinerja ekspor dan impor Indonesia terkendala mahalnya biaya logistik akibat perang dagang di tingkat pasar internasional selama pandemi Covid-19.

Akibat intensitas perang dagang belakangan ini, Lutfi mengatakan, eksportir dalam negeri kebanjiran pesanan dari beberapa negara. Sejumlah produk seperti garmen, pakaian, elektronik hingga alas kaki meningkat ekspor yang signifikan.

“Kita lihat China, karena perang dagang ini ekspor mereka drop sebesar 25 persen ke Amerika Serikat karena tinggi pajaknya. Kita kalau dapat separuh dari 25 persen itu bisa meningkat kapasitas industri dalam negeri,” kata Lutfi seperti dikutip dari Bisnis TV, Kamis (30/9/2021).

Di sisi lain, Lutfi menerangkan, eksportir dalam negeri mengalami kelangkaan kontainer akibat tingginya permintaan ekspor di tengah momentum perang dagang tersebut. Dia mengaku eksportir Indonesia kekurangan 5.000 kontainer setiap bulannya untuk memenuhi pesanan dari importir luar negeri tersebut.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya