SOLOPOS.COM - Ilustrasi Ojek Online (Solopos/Whisnupaksa)

Solopos.com, SOLO — Wacana kenaikan tarif dasar ojek online atai ojol sesuai dengan sistem zonasi oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub) ditanggapi santai oleh driver maupun pelanggan ojol di Kota Solo. Kenaikan tarif dasar tersebut rencana diberlakukan di seluruh kota di Indonesia.

Aturan ini berlaku mulai Minggu (14/8/2022) dan dikabarkan akan mengubah tarif secara signifikan. Kota Solo masuk dalam zona I bersama Sumatra, Jawa (selain Jabodetabek), dan Bali.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Biaya zona I naik dari Rp7.000 hingga Rp10.000 menjadi Rp9.2.50 hingga Rp11.500. Namun biaya jasa bawah dan atas masih tetap sama, yakni Rp1.850 per km hingga Rp2.300 per km.

Hasil wawancara Solopos.com dengan driver dan penumpang ojol di Kota Solo mengungkapkan kenaikan tarif dasar ojol ini tidak membuat mereka resah. Menurut mereka, ada keuntungan tersendiri dengan kenaikan tarif tersebut.

Bagi driver ojol, kenaikan tarif tersebut berarti menambah pemasukan mereka per hari. Sedangkan bagi penumpang, kenaikan ini dirasa tidak begitu signifikan dan masih masuk akal.

Baca Juga: Tarif Ojol Naik, Driver di Solo Tak Khawatir Customer Berkurang

Rio, salah satu driver ojol yang biasa mangkal di sekitar Stadion Manahan Solo mengaku tidak hawatir dengan adanya kenaikan tarif yang akan diberlakukan. Menurutnya, hal ini membuat potensi pemasukannya bertambah, meskipun ia juga melihat adanya ancaman penurunan jumlah penumpang.

Namun, hal kenaikan tarif dasar ojol tersebut bisa ditutupi dengan sejumlah promo di aplikasi. Ia pun tidak khawatir kaena kenaikannya tidak signifikan dan masih masuk akal mengingat harga BBM naik, harga-harga bahan pokok juga naik.

Taksi Online

“Ya lumayan jadinya kalau untuk nambah-nambah istilahnya. Memang ada peluang nanti orderan berkurang, tapi biasanya dari aplikasi ngasih promo jadi sama saja,” ulasnya.

Baca Juga: Pengemudi Ojek Daring Butuh Undang-Undang Pelindung

Sedikit berbeda dengan Rio, Ilham Nur, warga Nusukan, yang menggantungkan nafkah dengan menjadi driver taksi online mengaku keberatan dengan kenaikan tarif dasar tersebut. Harga yang dipatok nantinya jadi tidak jauh berbeda dengan taksi konvensional.

“Kalau keberatan sebenarnya ya keberatan, karena tarif yang mobil nantinya akan tidak jauh beda sama yang taksi biasa. Sedangkan taksi biasa mungkin lebih nyaman dari segi kendaraan dan lebih aman. Pangsa pasarnya jelas nanti akan berbenturan. Tapi, kalau memang bisa dipikirkan solusinya dari yang buat aplikasi ya tidak masalah,” ungkapnya.

Dari sudut pandang penumpang, kenaikan tarif dasar ojol yang terjadi juga dirasa tidak begitu berpengaruh, karena banyak promo terutama untuk pembelian makanan dan minuman.

Baca Juga: Resmi Naik, Segini Tarif Baru Ojek Online yang Berlaku

Eka, pegawai swasta yang kerap menggunakan jasa ojol, mengatakan tidak begitu khawatir dengan kenaikan tarif tersebut. Menurutnya selain kenaikannya tidak signifikan, promo dari aplikasi cukup membantunya.

Bahkan di beberapa lokasi, lebih murah membeli lewat aplikasi ojol dibandingkan datang ke lokasi. “Enggak begitu pengaruh karena naiknya enggak sampai dua kali lipat begitu, masih wajar lah. Apalagi sekarang kadang kalau beli di aplikasi ojol bisa dapat lebih murah dibandingkan beli langsung ke tempat jualannya, ya karena promonya juga banyak,” tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya