SOLOPOS.COM - Presentasi karya tari koreografer Boby Ari Setiawan berjudul Aksara Tubuh oleh komunitas Independent Expression di Balai Soedjatmoko Solo, Selasa (15/4/2014). Tarian karya koreografer muda Kota Solo ini mengeksplorasi Aksara Jawa. (Septian Ade Mahendra/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SOLO — Proses kreatif penggarapan tarian Aksara Tubuh oleh koreografer Boby Ari Setiawan pada 2012 lalu terus bergulir. Pengalaman menyambangi Italia, Belgia, dan Belanda, beberapa waktu lalu, melahirkan pengembangan karya baru koreografer kontemporer muda itu.

Tarian yang awalnya diciptakan dari eksplorasi gerak yang bersumber dari aksara Jawa tersebut kini dikembangkan ke arah edukasi pendekatan aksara Jawa bagi masyarakat. Salah satunya lewat workshop yang digelar di Balai Soedjatmoko, Solo, Selasa (15/4/2014) siang.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Lewat pengenalan gerakan tarian berbasis aksara Jawa kepada 18 peserta yang terdiri atas pelajar, mahasiswa, dan masyarakat umum ini, Boby bersama kelompok tari yang dibidaninya bernama Independent Expression, membedah sekaligus mengeksplorasi gerak bersama para peserta workshop tari tersebut.

Aksara Tubuh ini berangkat dari karya yang bergerak menjadi metode. Metode ini mengeksplorasi gerak yang mengacu pada aksara Jawa,” jelas Boby, saat ditemui wartawan, selepas kegiatan workshop, Selasa.

Bagi koreografer muda lulusan ISI Solo ini, pengalaman menggelar workshop ke sejumlah negara di Benua Biru telah melahirkan pengembangan ide baru. Eksplorasi Aksara Tubuh tersebut salah satunya bakal dibuat dalam bentuk pementasan di Teater Arena Taman Budaya Surakarta (TBS) Solo, Juni mendatang.

“Sekarang ini idiom gerakan Aksara Jawa sudah jauh berkembang. Kalau dulu hanya melihat gerakan yang ada di luar tubuh penari, kini saya kembangkan dengan mengeksplorasi gerakan yang ada di dalam tubuh penari. Ini yang mau saya pentaskan Juni nanti,” katanya.

Budayawan, Suprapto Suryodarmo, menilai eksplorasi gerak yang dilakukan Boby terbilang cukup atraktif sebagai langkah pelestarian aksara Jawa. “Aksara Tubuh ini menggarap masalah wigati di tengah masyarakat. Koreografer seperti Boby ini sudah langka di tengah masyarakat. Tidak banyak lagi koreografer muda yang menciptakan perbendaharaan gerak berbasis nilai tradisi,” katanya.

Namun, seniman yang juga pernah menggarap karya berbasis aksara Jawa pada 1991 silam ini memberikan catatan kepada Boby agar fokus mengarahkan penggarapan karya. “Karyanya ini harus jelas mau dibawa ke mana, akan dibawa ke arah tontonan yang bisa memberikan rasa ngangeni atau menggarap tontonan untuk tuntunan,” pungkasnya.

Boby Ari Setiawan rencananya menggelar workshop Aksara Tubuh bagi pelajar di TBS Solo pada 14-15 Juni mendatang. Sementara pementasan karya lanjutannya akan digelar di tempat yang sama pada 16 Juni.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya